Makanan Manis Berhubungan dengan Ingatan, Ini Fakta Unik Tentang Rasa

By Tyas Wening, Minggu, 10 Februari 2019 | 12:15 WIB
Ilustrasi permen. (Pixabay)

Misalnya saja saat teman-teman selesai mengonsumsi makanan manis, kemudian minum teh manis, teman-teman akan merasa kalau teh yang diminum rasanya tidak manis.

Atau saat kita minum air putih setelah makan permen, maka air putih yang kita minum akan punya rasa yang manis.

Hal ini terjadi karena setiap reseptor dalam tubuh kita memiliki ambang rangsang, yaitu batas rangsangan dapat memicu keluarnya sebuah sinyal listrik oleh reseptor.

O iya, di lidah manusia ada reseptor-reseptor kimiawi yang bisa mengubah rangsang kiia menjadi sinyal listrik untuk dikirimkan ke otak, lo.

Baca Juga : Sering Mendapatkan Telur Busuk? Coba Tes Kesegaran Telur, yuk!

Nah, ketika reseptor ini mendapatkan rangan melebihi jumlah ambang rangsang, misalnya 31 rangsangan, padahal ambang rangsangnya hanya 30, maka ada sinyal listrik yang keluar dan dihantarkan ke otak.

Semakin sering ambang rangsang ini diberikan kepada reseptor, maka reseptor akan ebradaptasi pada rasa manis tadi, teman-teman.

Hal inilah yang menyebabkan minuman manis yang kita minum setelah memakan sesuatu yang manis maka rasa manis di minuman akan berkurang.

Ternyata banyak yang terjadi saat kita mengecap makanan atau minuman tertentu, ya, teman-teman.