Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerita misteri hari ini.
Cerita misteri hari ini bercerita tentang wajah mengerikan di jendela.
Yuk, langsung saja kita baca cerita misteri hari ini.
-----------------------------
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (1) Pengalaman Unik Pak Eccles
Setelah berjalan tanpa bicara di cuaca dingin sejauh beberapa mil, mereka tiba di jembatan kayu tinggi. Setelah melewati jembatan itu, mereka tiba di jalanan sepi yang dikelilingi tumbuhan kastanye. Mereka kemudian melalui jalanan berkelok di halaman, dan sampailah di sebuah rumah yang pendek, gelap, hitam pekat, dengan latar belakang langit yang juga gelap.
Di sebelah kiri pintu ada jendela. Dari arah jendela itu, tampak ada sinar samar-samar.
"Ada polisi yang berjaga di rumah ini," kata Inspektur Baynes. "Biar saya ketuk jendela itu."
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (1) Pengalaman Unik Pak Eccles
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (2) Berita dari Wisteria Lodge
Dia melompati rerumputan lalu mengetuk kaca jendela. Melalui kaca yang tertutup kabut itu, dokter Watson samar-samar melihat seorang pria terbangun dari duduknya di kursi di samping perapian. Namun lalu diikuti jeritan melengking dari dalam ruangan.
Sesaat kemudian, seorang polisi yang pucat pasi dengan napas tersengal membukakan pintu. Lilin yang dibawanya bergoyang-goyang karena tangannya gemetaran.
"Ada apa, Walters?" tanya Inspektur Baynes tegas.
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (3) Tuan Rumah yang Menghilang
Polisi itu mengusap dahinya dengan saputangan, dan tampak lega.
"Saya senang sekali melihat Anda datang, Pak Inspektur. Malam ini rasanya lama sekali berlalunya. Saya rasanya tak tahan lagi menanggung siksaan ketegangan begini," ujar polisi bernama Walters itu.
"Kamu tegang, Walters? Memangnya ada apa?”
"Di sini sunyi senyap sekali, Pak. Lalu, ada sesuatu yang aneh di dapur. Waktu Bapak tadi mengetuk jendela, saya pikir suara aneh itu datang lagi."
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (4) Surat yang Dibuang
"Suara aneh apa?"
"Hantu, Pak! Menurut saya. Suara itu asalnya dari jendela."
"Apa yang kaulihat di jendela? Dan kapan itu terjadi?" tanya Inspektur Baynes penasaran.
"Kira-kira dua jam lalu, ketika cuaca mulai gelap. Saya sedang duduk membaca di kursi ini. Tak sengaja saya menengok, lalu melihat seseorang melongok ke arah saya melalui kaca jendela bagian bawah. Wajah orang itu sangat mengerikan, Pak! Pasti akan terbawa mimpi terus!”
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (5) Garcia yang Misterius
“Astaga, Walters! Kamu itu polisi! Kenapa bicara begitu!” tegur Inspektur Baynes kesal.
"Saya tahu, Pak, ini tidak pantas. Tapi saya betul-betul terguncang. Wajah yang saya lihat tadi, tidak hitam, tidak juga putih. Warnanya aneh sekali! Seperti tanah liat yang terciprat susu. Wajah itu besar sekali, Pak! Mungkin dua kali ukuran wajah Bapak.
Dan mata monsternya… menghujam ke arah saya. Barisan giginya yang putih, menyeringai bagai binatang buas yang sedang lapar. Percayalah, Pak, saya sampai terdiam kaku. Napas saya terhenti, sampai wajah itu menghilang dari jendela. Saya langsung berlari ke luar dan memerhatikan semak belukar di halaman, tapi syukurlah, tidak ada apa-apa di sana,” kata Walters mengakhiri ceritanya.
Baca Juga : Cerita Misteri: Petualangan di Wisteria Lodge (6) Menuju Wisteria Logde
"Kalau aku tak mengenalmu dengan baik, Walters, pasti namamu sudah aku tandai dengan tinta merah! Dengar, ya! Kalaupun kau melihat hantu, sebagai polisi kau tak boleh bersyukur, karena kau tidak berhasil menangkapnya. Tapi kurasa, semua itu pasti cuma khayalanmu karena sarafmu yang terlalu tegang. Bukankah begitu, Pak Holmes?” tanya Inspektur Baynes.
"Itu sebetulnya bisa dijelaskan dengan mudah," kata Holmes sambil menyalakan senter mungilnya. "Hmmm…," gumamnya setelah mengawasi rerumputan sejenak. "Menurut saya, ukuran sepatu makhluk yang mengintip itu sekitar nomor dua belas. Kalau badannya sesuai dengan ukuran kakinya, dia memang raksasa. Makhluk ini menyeberangi semak belukar, lalu menuju ke jalan raya."
"Baiklah," kata Inspektur Baynes dengan wajah serius. "Siapa pun makhluk itu, dan apa pun yang diinginkannya, dia sudah pergi. Sedangkan kita masih punya urusan yang harus diselesaikan di sini. Nah, Pak Holmes. Mari saya antar Anda untuk menjelajahi rumah ini."
Inspektur Baynes lalu mengajak Holmes dan dokter Watson untuk meneliti kamar-kamar tidur dan ruang-ruang duduk. Namun tak ditemukan apapun di tempat ini. Jelas, para penghuni rumah itu pergi tanpa membawa apa pun.
Baca Juga : Cerita Misteri: Misteri Makhluk Abadi
Tidak banyak perabotan di rumah itu. Penghuni sebelumnya, pasti membawa semuanya ketika mereka pindah. Terdapat pula macam-macam barang kecil, buku-buku novel yang dua di antaranya berbahasa Spanyol. Ada juga pistol mini kuno, dan gitar.
"Tak ada apa-apa di sini," kata Inspektur Baynes sambil mengikuti Holmes dan dokter Watson memasuki ruangan demi ruangan, dengan membawa lilin. "Mari, Pak Holmes, kita ke dapurnya."
Ruang dapur terletak di bagian belakang rumah. Atapnya tinggi, ada seonggok jerami di salah satu sudutnya. Ternyata itu berfungsi sebagai alas tidur si juru masak. Tampak piring-piring dan mangkuk bertumpuk di meja dapur itu dan belum dicuci. Pastilah bekas makan malam semalam.
"Coba lihat!" kata Inspektur Baynes sambil menunjuk ke lemari dapur. "Menurut Anda, benda apa itu?”
Mereka lalu melangkah, mendekati benda aneh dan misterius itu. (Bersambung)
(Diadaptasi oleh Red. Majalah Bobo)
Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Cerita Misteri Anak: Takut
Tonton juga video ini, ya.