Coral Triangle, Kawasan Karang Luas yang Jadi Tempat Tinggal Banyak Hewan Laut

By Tyas Wening, Jumat, 15 Februari 2019 | 15:42 WIB
Kawasan karang segitiga di Banda Neira, Indonesia (Juergen Freund)

Bobo.id - Laut tidak hanya dihuni oleh makhluk laut seperti ikan saja, teman-teman, tapi ada juga terumbu karang yang termasuk sebagai salah satu ekosistem bawah laut.

Terumbu karang terbentuk dari kumpulan binatang karang yang membentuk susunan kalium karbonat seperti batu kapur.

Salah satu fungsi terumbu karang adalah sebagai tempat tinggal hewan-hewan laut, tumbuhan laut, dan berbagai mikroorganisme laut lainnya.

Kebanyakan terumbu karang hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari, misalnya sekitar 50 meter di bawah permukaan laut.

Baca Juga : Perubahan Iklim Akan Mengubah Warna Laut, Apa Sebabnya?

Meski begitu, ada juga terumbu karang yang bisa hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya. Terumbu karang ini tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak membentuk karang.

Zooxanthellae adalah alga bersel satu yang hidup di jaringan tubuh karang batu. Zooxanthellae ini memiliki hubungan simbiosis yang menguntungkan atau simbiosis mutualisme.

Zooxanthellae akan menerima berbagai nutrisi penting dari karang, sedangkan karang akan mendapat sejumlah keuntungan berupa hasil fotosintesis seperti gula, asam amino, dan oksigen.

Nah, di dasar laut terdapat sebuah kawasan terumbu karang bernama coral triangle yang menjadi tempat tinggal berbagai macam hewan laut.

 

Membentuk Kawasan Karang Segitiga

Coral triangle atau kawasan karang segitiga terbentang luas di beberapa negara membentuk kawasan yang terlihat seperti segitiga.

Kawasan coral triangle terbentang di wilayah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Salomon, dan Timor Leste dengan luas sekitar 6 juta kilometer persegi.

Wah, ternyata kawasan coral triangle luas sekali, ya, teman-teman.

Baca Juga : Vitamin D Dibuat di Tubuh, Kamu Bisa Mendapatkannya dari Makanan Ini

Luasnya wilayah karang segitiga ini karena ada banyak spesies karang yang membentuk kawasan tersebut, bahkan sedikitnya ada 500 spesies karang pembentuk, lo.

Lebih tepatnya, sebanyak 605 dari 798 jenis terumbu karang di seluruh dunia ada di kawasan karang segitiga ini.

Bahkan 15 jenis terumbu karang di antaranya hanya terdapat di kawasan ini saja, nih, teman-teman.

Menjadi Rumah Banyak Hewan Laut

Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat berbagai terumbu karang saja, teman-teman, tapi banyak hewan laut juga tinggal di kawasan karang segitiga ini.

Terdapat lebih banyak keanekaragaman ikan di kawasan karang segitiga dibandingkan dengan tempat lain di dunia, lo.

Ada sekitar 235 spesies ikan terumbu karang endemik yang menjadikan coral triangle sebagai tempat tinggal. Kawasan ini pun menjadi tempat yang memiliki populasi hewan endemik paling banyak.

Baca Juga : Pusat Data di Norwegia Ini Menggunakan Energi Terbarukan, lo!

Selain ikan, kawasan coral triangle juga menjadi rumah bagi 6 dari 7 spesies penyu laut di dunia, lo, temansuk penyu belimbing yang bisa ditemukan di wilayah Waigeo, Papua.

Berbagai jenis paus seperti paus kepala kotak, lumba-lumba, hingga dugong juga memilih kawasan karang segitiga sebagai tempat tinggalnya.

Kenapa Banyak Hewan Laut Menghuni Coral Triangle?

Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai hewan yang ada di kawasan ini, lo.

Teori yang pertama adalah berhubungan dengan tempat asal, yaitu adanya keberagaman bentang daratan yang berbeda.

Hal ini kemudian menciptakan keanekaragaman spesies di berbagai wilayah, sehingga membuat spesies yang ada harus beradaptasi dengan letak geografis terumbu karang.

Ilmuwan kelautan dari University of California, Paul Barber menjelaskan teori kedua tentang banyaknya hewan di kawasan ini.

Beliau mengatakan kalau keanekaragaman hewan laut di kawasan ini adalah pencampuran dari hewan yang ada di Samudera Hindia dan Semudera Pasifik.

Baca Juga : Bukan Hanya Polusi Udara, Polusi Cahaya Juga Berdampak Buruk Terhadap Makhluk Hidup

Nah, pencampuran inilah yang diyakini menjadi hal yang membuat terciptanya berbagai spesies baru di tempat ini, teman-teman.

Terumbu Karang Harus Dijaga

Selain menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan laut, keberadaan terumbu karang di kawasan ini juga bermanfaat untuk penduduk sekitar, lo.

Terumbu karang yang sehat bisa menjadi pembatas alami untuk menghalau serangan angin topan, gelombang akibat badai, hingga tsunami, teman-teman.

Meskipun kelihatannya terumbu karang bisa melakukan berbagai hal tersebut, terumbu karang sebenarnya termasuk ekosistem yang rapuh dan mudah rusak.

Salah satu yang dapat menyebabkan terumbu karang adalah perubahan iklim yang bisa menyebabkan terjadinya coral bleaching atau pemutihan terumbu karang.

Pemutihan terumbu karang terjadi karena alga zooxanthellae yang menghuni terumbu karang meninggalkan karang akibat tidak tahan dengan perubahan suhu di laut.

Akibatnya, karang akan kehilangan sumber makanan dan menjadi pucat, padahal zooxanthellae memberikan warna dan makanan bagi karang saat tinggal di dalam polip.

Baca Juga : Selalu Terlihat Terbang di Langit, Apa Burung Juga Tidur Seperti Kita?

Polip adalah hewan kecil berwarna transparan yang tinggal di sekitar karang, teman-teman.

Jika karang sudah mengalami kerusakan, maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa kembali sembuh, lo, yaitu sekitar 10 sampai 15 tahun lamanya.

Itulah sebabnya saat ini para peneliti masih terus berusaha untuk menjaga karang-karang yang ada di laut agar tidak rusak dan tetap menjadi temapt tinggal berbagai ekosistem laut.