Pasukan PETA Dipimpin oleh Shodanco Supriyadi di Blitar, Ini Kisahnya

By Avisena Ashari, Selasa, 19 Februari 2019 | 10:47 WIB
Shodanco Supriyadi (PERPUSNAS)

Shodanco Supriyadi dan teman-temannya merasa prihatin melihat keadaan rakyat Indonesia pada waktu itu.

Saat itu masyarakat kekurangan makanan, pakaian, dan obat-obatan.

Ditambah lagi, pemerintah Jepang saat itu memberlakukan romusha atau kerja paksa.

Karenanya, Supriyadi merencanakan pemberontakan supaya rakyat Indonesia terbebas dari penjajahan Jepang.

Merencanakan Pemberontakan Melawan Penjajah Jepang

Perencanaan pemberontakan ini bermula di tahun 1944.

Suatu siang, Shodanco Supriyadi mengadakan pertemuan rahasia. Pertemuan ini dihadiri oleh Shodanco Muradi, Budanco Sumanto dan Budanco Halir Mangkudijaya.

Budanco adalah pemimpin regu dalam pasukan PETA.

Nah, mereka bersepakat untuk mempersiapkan pemberontakan, teman-teman.

Setelahnya, mereka menghubungi para pemimpin dan pasukan PETA di tempat lainnya.

Tokoh masyarakat juga dihubungi untuk diminta bantuannya mempersiapkan pemberontakan.

Baca Juga : Beginilah Pendidikan Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang