Bobo.id - Bernapas merupakan salah satu aktivitas paling penting untuk dilakukan setiap hari.
Bernapas juga merupakan kegiatan yang dilakukan secara tanpa sadar atau involunteer.
Aktivitas bernapas disebut sebagai kegiatan involunteer karena sistem ini berlangsung di luar kendali pikiran sadar manusia.
Dengan bernapas, tubuh bisa memperoleh oksigen atau O2 yang berguna untuk sistem metabolisme, teman-teman.
Ketika bernapas, kita akan menghirup oksigen, sementara gas karbondioksida atau CO2 dikeluarkan saat proses pernapasan berlangsung.
Baca Juga : Bukan Hanya Polusi Udara, Polusi Cahaya Juga Berdampak Buruk Terhadap Makhluk Hidup
Proses menghirup udara bisa kita lakukan melalui dua cara, yaitu lewat hidung atau lewat mulut.
Meskipun terlihat sederhana, sebenarnya proses pernapasan cukup rumit, lo, karena melibatkan beberapa organ tubuh, teman-teman.
Cavum Nasalis Atau Hidung
Untuk menghirup udara yang mengandung oksigen bisa menggunakan dua cara, yaitu menghirup melalui hidung atau melalui mulut.
Namun, bernapas melalui hidung dikatakan sebagai pernapasan yang lebih baik. Itu karena dalam hidung ada lebih banyak sistem penyaringan yang bekerja.
Sistem penyaringan ini, selain berfungsi untuk menyaring debu yang ada di udara, juga berfungsi untuk menghangatkan dan melembapkan udara yang dihirup.
Bulu Hidung
Dalam hidung, terdapat bulu hidung yang juga merupakan salah satu bagian penting dalam proses pernapasan.
Baca Juga : Bahan-Bahan di Rumah Juga Bisa Sembuhkan Batuk Berdahak, Apa Saja, ya?
Bernapas menggunakan hidung berfungsi untuk menyaring debu.
Nah, bulu hidung inilah yang bertugas untuk menyaring debu dan kotoran yang ada di udara yang kita hirup.
Jika tidak ada bulu hidung, maka akan ada banyak kotoran, debu, dan polusi yang masuk ke dalam tubuh, nih, teman-teman.
Berbagai kotoran, debu, dan polusi tadi bisa menyebabkan sistem pernapasan kita terganggu karena akan menimbulkan beberapa penyakit pernapasan.
Sistem Saraf
Organ lain yang membantu pernapasan adalah sistem saraf, yaitu bertugas sebagai pengantar rangsangan yang diterima dari rongga hidung.
Salah satu tugasnya adalah membuat teman-teman bersin saat ada benda asing yang terhirup saat kita menghirup udara.
Ketika ada benda asing yang masuk, maka sistem saraf akan dengan cepat menyampaikan rangsangan ke otak, dan kemudian direspons dengan cara bersin.
Baca Juga : Darah Manusia Berwarna Merah, Mengapa Begitu, ya? Ayo, Cari Tahu!
Nah, dengan begitu, benda asing yang masuk melalui udara yang dihirup akan keluar dari tubuh kita, teman-teman.
Selain itu, sistem saraf yang ada di indra penciuman kita juga berguna untuk menyampaikan rangsangan dalam bentuk berbagai aroma, seperti harum hingga aroma yang tidak sedap.
Tekak Atau Faring
Faring adalah penghubung antara hidung dan tenggorokan yang ada di saluran pernapasan.
Faring juga merupakan penghubung antara mulut dan kerongkongan yang ada di saluran pencernaan.
Nah, di belakang faring, terdapat laring yang disebut juga dengan pangkal tenggorokan.
Dalam faring, ada dua bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu laring atau pangkal tenggorok.
Di laring, terdapat pita suara yang dapat mengeluarkan berbagai bunyi dan suara.
Pita suara inilah yang membantu kita bisa berbicara dan mengeluarkan suara sebagai sarana komunikasi.
Kemudian ada bagian epiglotis atau katup pangkal tenggorok, yaitu organ yang letaknya berada di dekat laring.
Baca Juga : Sering Dianggap Menyeramkan, Kita Cari Tahu Fakta Tentang Gua, yuk!
Fungsi katup pangkal tenggorokan ini adalah untuk menutupi laring saat kita sedang makan, teman-teman.
Hal ini membuat makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan yang berujung pada paru-paru.
Nah, ketika kita bernapas, epiglotis akan berfungsi sebaliknya, yaitu membuka dan membantu udara untuk masuk ke dalam laring.
Kemudian udara akan berjalan sampai ke tenggorokan atau trakea.
Inilah sebabnya saat kita melakukan proses menelan, kita tidak bisa bernapas karena epiglotis bekerja bergantian.
Trakea Atau Tenggorokan
Trakea yang kita sebut sebagai tenggorokan adalah organ yang berada di leher dan berbentuk seperti pipa panjang.
Jika diukur, panjangnya bisa mencapai lebih dari sepuluh sentimeter, tergantung struktur leher seseorang.
Tenggorokan terdiri dari tiga lapisan dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam.
Lapisan luar terletak di bagian terluar tenggorokan dan terdapat jaringan ikat yang berfungsi untuk mengikat serta menyokong bagian jaringan yang lain.
Baca Juga : Sebenarnya Apa Fungsi Sistem Imun Bagi Tubuh Kita, ya? #AkuBacaAkuTahu
Kemudian ada lapisan tengah, yaitu lapisan yang terdapat otot polos dan cincin tulang rawan.
Cincin tulang rawan tersusun atas 16 sampai 20 ruas cincin yang berbentuk seperti huruf C.
Tulang rawan berfungsi untuk membantu trakea mempertahakan posisinya dalam keadaan terbuka.
O iya, karena bentuknya inilah, bagian belakang cincin tulang rawan tidak tersambung satu sama lain.
Terakhir adalah lapisan dalam yang terdapat banyak jaringan epitelium yang bersilia sehingga menyebabkan lapisan ini lengket karena terdapat banyak lendir.
Lendir ini memiliki fungsi untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk ke dalam tubuh karena tidak tersaring oleh bulu hidung saat menghirup udara.
Benda asing yang berhasil masuk ke dalam tubuh kemudian akan terperangkap dalam lendir ini dan biasanya akan dikeluarkan dari tenggorokan dengan cara batuk.
Cabang Tenggorokan Atau Bronkus
Baca Juga : Limfoma dan Leukemia Sama-Sama Kanker Darah, Apa Perbedaannya, ya?
Seperti namanya, bronkus ini berbentuk cabang, teman-teman, yang merupakan penghubung antara tenggorokan dan paru-paru.
O iya, ukuran paru-paru manusia tidak sama, lo. Ukuran paru-paru sebelah kiri lebih panjang dengan saluran yang lebih sempit dan mendatar.
Sedangkan paru-paru sebelah kanan lebih pendek dengan cabang yang lebih tinggi, tapi punya volume yang lebih besar.
Nah, inilah sebabnya paru-paru sebelah kanan lebih mudah terserang penyakit, karena volume paru-paru yang lebih besar.
Jadi, hampir sebagian besar udara yang masuk dan bercampur dengan bakteri tertampug di paru-paru sebelah kanan.
Bronkiolus
Bagian ini merupakan cabang dari bronkus dan jumlahnya berbeda antara paru-paru kanan dan kiri.
Pada paru-paru kanan, jumlah cabangnya terdapat tiga. Sedangkan di bagian kiri hanya terdapat 2 cabang saja.
Bronkiolus memiliki struktur yang lebih kecil dan halus dengan dinding yang tipis. Dalam bronkiolus juga terdapat silia pada rongganya.
Baca Juga : Yuk, Cari Tahu Apa Saja Bahayanya Kalau Gigi Berlubang Tidak Diobati!
Silia adalah sel yang berbentuk seperti rambut dan dapat digerakkan.
Silia berfungsi sebagai alat gerak atau pengatur gerakan hasil sekresi atau pengeluaran zat sisa metabolisme.
O iya, meskipun bronkiolus kelihatannya sangat rapuh karena tidak memiliki tulang rawan, tapi bagian ini sangat penting, lo, karena akan berakhir di alveolus.
Paru-Paru
Nah, organ tubuh yang satu ini bisa disebut sebagai bagian utama dari proses pernapasan manusia, teman-teman.
Paru-paru berfungsi untuk menukar oksigen yang kita hirup dengan karbondioksida yang kita keluarkan dari dalam tubuh.
Di dekat paru-paru, terdapat sekat yang disebut diafragma yang terletak di antara rongga dada dan paru-paru.
Diafragma akan berkontraksi saat kita menghirup udara yang mengandung oksigen dari luar sehingga menyebabkan dada kita naik turun.
Kapasitas maksimal paru-paru kita untuk menampung udara adalah sekitar 3,5 liter, teman-teman.
Sepasang paru-paru yang dimiliki manusia memiliki ukuran yang berbeda, lo.
Paru-paru kiri berukuran lebih panjang dibandingkan paru-paru kanan yang lebih pendek tapi lebih besar.
Ukuran paru-paru kiri yang lebih panjang ini karena ia harus berbagi tempat dengan jantung kita.
Baca Juga : Bisakah Sidik Jari Manusia Menghilang?
Alveolus
Saat proses respirasi, oksigen yang terkandung dalam udara yang kita hirup akan melewati bronkiolus, lalu berakhir di alveolus.
Dalam alveolus, ada struktur yang mirip dengan bola berukuran kecil dan setiap bola tersebut memiliki pembulu-pembuluh darah.
Nah, alveolus memiliki sel epitel pipih atau lendir yang melapisi pembuluh darah ini, yang berguna untuk membantu darah mengikat oksigen dari udara yang masuk.
Alveolus sendiri berfungsi sebagai tempat pertukaran darah dan pengikatan darah juga terjadi dalam rongga alveolus, lo.
Lihat video ini juga, yuk!