Cahaya yang dibiaskan ini kemudian akan berkumpul atau menyatu dalam satu titik.
Sebenarnya, saat cahaya melewati lensa, sinar cahaya tadi berbentuk pararel atau bergerak ke arah yang sama dan terpisah jarak pada setiap titik tertentu.
Namun, saat melewati lensa cembung, sinar cahaya pararel tadi menjadi terkumpul pada satu titik yang sama.
Nah, kaca pembesar pada dasarnya menipu mata kita untuk melihat sesuatu yang tidak ada, lo, teman-teman.
Baca Juga : Tanah Vulkanik dari Letusan Gunung Berapi Sangat Subur, Apa Sebabnya?
Sinar cahaya dari objek yang masuk secara pararel melalui lensa cembung ini akan dibiaskan sehingga sinar pararel tadi akan bertemu dan membuat gambar virtual pada retina mata kita.
Gambar virtual inilah yang menjadi terlihat lebih besar karena adanya dasar geometri sederhana, yaitu mata kita menelusuri cahaya kembali dalam garis lurus ke gambar virtual.
Garis lurus ini adalah garis yang lebih jauh dari mata dibandingkan objek tersebut, sehingga benda yang kita lihat melalui kaca pembesar terlihat menjadi lebih besar.