Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 2) Kisah Kolonel Barclay

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 27 Februari 2019 | 14:21 WIB
Si Bungkuk (Bag.1). (Creative Commons)

Vila Lachine memiliki halaman dan di sebelah baratnya hanya berjarak 30 meter dari jalan raya. Ada kusir kereta kuda pribadi dan dua pelayan yang tinggal bersama pasangan Barclay di rumah ini. Keluarga ini tidak mempunyai anak dan jarang menerima tamu yang menginap.

“Sekarang, aku akan menceritakan kejadian yang terjadi di sana antara pukul 9 – 10 malam di hari Senin lalu,” kata Holmes.

Bu Barclay sangat rajin membantu di Yayasan Sosial St. George. Ia malah salah satu pendiri dari yayasan ini. Yayasan ini bertujuan mengumpulkan pakaian-pakaian bekas untuk orang-orang miskin.

Pada pukul delapan malam itu, ada rapat di yayasan sosial itu. Bu Barclay makan malam dengan tergesa karena akan menghadiri rapat itu. Ketika ia akan berangkat, kusir pribadinya mendengar ia berpamitan pada suaminya seperti biasa dan berkata dia tak akan lama.

Baca Juga : Sering Tidak Konsentrasi saat Belajar? Coba 4 Cara Ampuh Ini, yuk!

Bu Barclay lalu menjemput Nona Morrison, wanita muda yang tinggal di vila sebelahnya. Mereka berdua berangkat menghadiri rapat itu.

Rapatnya berlangsung selama 40 menit dan pada pukul sembilan lewat seperempat, Bu Barclay pulang setelah mengantarkan Nona Morrison terlebih dahulu.

Vila Lachine memiliki sebuah ruangan yang biasa dipakai untuk duduk-duduk sepanjang pagi. Ruangan ini menghadap ke jalan raya dan ada pintu kaca besar yang bisa dibuka untuk menuju ke halaman depan.

Halaman yang berjarak kira-kira tiga puluh meter dari jalan itu hanya dipagari tembok rendah dan jeruji besi di atasnya.

Setiba di rumah, Bu Barclay langsung menuju ruangan ini. Kerai jendelanya belum ditutup karena kamar ini jarang dipakai pada malam hari.

Bu Barclay menyalakan lampu dan membunyikan bel untuk memanggil Jane Stewart, pelayan rumah tangganya. Ia mau minta secangkir teh. Aneh, karena Bu Barclay biasanya tak suka minum teh.

Pak Kolonel yang sedang menunggu di ruang makan, datang menemui istrinya di ruang depan itu. Sais kereta melihat ketika Pak Kolonel berjalan menyeberangi ruang tengah menuju ruang depan.

Itulah terakhir kalinya Pak Kolonel terlihat oleh seseorang dalam keadaan hidup.

(Bersambung)

(Diadaptasi oleh Red. Majalah Bobo)

Dok. Majalah Bobo

Baca Juga : 5 Tanaman Bonsai Tertua di Dunia, Ada yang Usianya Ribuan Tahun

Tonton video ini juga, yuk!