Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 2) Kisah Kolonel Barclay

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 27 Februari 2019 | 14:21 WIB
Si Bungkuk (Bag.1). (Creative Commons)

Bobo.id - Hei teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerita misteri hari ini. 

Cerita misteri hari ini bercerita tentang kisah Kolonel Barclay. 

Penasaran? Yuk, langsung saja kita baca cerita misteri hari ini. 

-----------------------------------------------

Kesatuan Royal Munsters adalah salah satu pasukan Irlandia yang paling terkenal di ketentaraan Inggris.

Pasukan ini telah menunjukkan kehebatannya pada perang di kota Crimea dan saat menangani peristiwa Pemberontakan di India. Sejak itu pasukan ini jadi amat terkenal.

Sampai Senin malam yang lalu, pasukan ini dipimpin oleh James Barclay, seorang veteran yang gagah berani.

James Barclay memulai kariernya dari bawah. Pangkatnya dinaikkan karena ia berjasa dalam peristiwa pemberontakan di India. Ia diangkat menjadi kepala pasukan itu.

"Ketika Kolonel Barclay masih berpangkat sersan, ia menikahi Nancy Devoy, putri seorang sersan kulit berwarna dari batalyon yang sama. Setelah menjadi Bu Barclay, Nancy menjadi sangat populer di antara wanita-wanita di pasukan itu. Seperti juga suaminya di antara teman-teman pria.

"Nancy Devoy yang kini telah menjadi Nancy Barclay, sangat cantik. Setelah menikah selama 30 tahun pun, ia masih tampak cantik. Semua penjelasan ini aku dapatkan dari Mayor Murphy,” cerita Holmes pada dokter Watson. 

Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 1) Musibah di Aldershot

Menurut Mayor Murphy, Keluarga Kolonel Barclay ini kelihatannya amat bahagia. Mayor Murphy belum pernah mendengar pasangan itu bertengkar.

Kolonel Barclay malah selalu gelisah kalau berpisah dengan istrinya. Mereka dianggap pasangan teladan. Tak seorang pun yang mengira akan terjadi musibah pada pasangan ini.

Akan tetapi, rupanya Kolonel Barclay memiliki sifat yang unik. Dia seorang tentara tua yang periang. Namun, pada saat-saat tertentu sikapnya bisa berubah menjadi kejam dan jahat. Namun, ia tak pernah kejam pada istrinya.

Holmes sudah mencari keterangan dari Mayor Murphy dan lima perwira lainnya. Mereka semua bercerita, di hari tuanya, Kolonel Barclay tampak seperti mengalami masalah berat sampai sangat tertekan.  

Baca Juga : Kenapa Keringat Bisa Mengeluarkan Bau? #AkuBacaAkuTahu

Seperti yang diceritakan Murphy, Mayor Barclay tidak bisa tersenyum lagi, bahkan pada saat sedang bercanda gembira bersama teman-temannya. Saat sedang kumat, ia bisa murung selama berhari-hari.

Kolonel Barclay juga mulai percaya pada takhayul. Hal ini membuat teman-temannya merasa aneh. Pria gagah ini tiba-tiba tidak berani ditinggal sendirian, apalagi pada malam hari.

Banyak orang bertanya-tanya mengapa Kolonel Barclay jadi begitu. Padahal ia terkenal karena keberanian dan penampilannya yang gagah di masa mudanya.

Batalion Royal Munsters yang pertama, dulunya bernama Infanteri 117. Batalyon ini sudah beberapa tahun bermarkas di Aldershot.

Perwira-perwira yang sudah menikah tinggal di luar barak. Kolonel Barclay sendiri tinggal di sebuah rumah bernama Vila Lachine. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari barak sebelah utara.

Baca Juga : Mengunjungi Hagia Sophia, Museum Indah Saksi Sejarah di Turki

Vila Lachine memiliki halaman dan di sebelah baratnya hanya berjarak 30 meter dari jalan raya. Ada kusir kereta kuda pribadi dan dua pelayan yang tinggal bersama pasangan Barclay di rumah ini. Keluarga ini tidak mempunyai anak dan jarang menerima tamu yang menginap.

“Sekarang, aku akan menceritakan kejadian yang terjadi di sana antara pukul 9 – 10 malam di hari Senin lalu,” kata Holmes.

Bu Barclay sangat rajin membantu di Yayasan Sosial St. George. Ia malah salah satu pendiri dari yayasan ini. Yayasan ini bertujuan mengumpulkan pakaian-pakaian bekas untuk orang-orang miskin.

Pada pukul delapan malam itu, ada rapat di yayasan sosial itu. Bu Barclay makan malam dengan tergesa karena akan menghadiri rapat itu. Ketika ia akan berangkat, kusir pribadinya mendengar ia berpamitan pada suaminya seperti biasa dan berkata dia tak akan lama.

Baca Juga : Sering Tidak Konsentrasi saat Belajar? Coba 4 Cara Ampuh Ini, yuk!

Bu Barclay lalu menjemput Nona Morrison, wanita muda yang tinggal di vila sebelahnya. Mereka berdua berangkat menghadiri rapat itu.

Rapatnya berlangsung selama 40 menit dan pada pukul sembilan lewat seperempat, Bu Barclay pulang setelah mengantarkan Nona Morrison terlebih dahulu.

Vila Lachine memiliki sebuah ruangan yang biasa dipakai untuk duduk-duduk sepanjang pagi. Ruangan ini menghadap ke jalan raya dan ada pintu kaca besar yang bisa dibuka untuk menuju ke halaman depan.

Halaman yang berjarak kira-kira tiga puluh meter dari jalan itu hanya dipagari tembok rendah dan jeruji besi di atasnya.

Setiba di rumah, Bu Barclay langsung menuju ruangan ini. Kerai jendelanya belum ditutup karena kamar ini jarang dipakai pada malam hari.

Bu Barclay menyalakan lampu dan membunyikan bel untuk memanggil Jane Stewart, pelayan rumah tangganya. Ia mau minta secangkir teh. Aneh, karena Bu Barclay biasanya tak suka minum teh.

Pak Kolonel yang sedang menunggu di ruang makan, datang menemui istrinya di ruang depan itu. Sais kereta melihat ketika Pak Kolonel berjalan menyeberangi ruang tengah menuju ruang depan.

Itulah terakhir kalinya Pak Kolonel terlihat oleh seseorang dalam keadaan hidup.

(Bersambung)

(Diadaptasi oleh Red. Majalah Bobo)

Dok. Majalah Bobo

Baca Juga : 5 Tanaman Bonsai Tertua di Dunia, Ada yang Usianya Ribuan Tahun

Tonton video ini juga, yuk!