8 Jenis Ikan Ini Sebaiknya Tidak Kita Konsumsi, Kenapa Begitu?

By Iveta Rahmalia, Kamis, 28 Februari 2019 | 18:15 WIB
Ikan mahi-mahi. (FtLaudGirl/iStockphoto)

Bobo.id - Ikan adalah makanan yang enak dan bergizi, jadi tak heran kalau ikan menjadi salah satu bahan makanan yang populer.

Tapi, teman-teman harus berhati-hati, karena ada 8 ikan yang sebaiknya tidak kita konsumsi, bahkan tidak boleh dikonsumsi sama sekali.

Wah… kira-kira, ikan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi? Lalu, kenapa ikan tersebut tidak boleh kita konsumsi? Kita langsung cari tahu saja, yuk!

Baca Juga : 5 Tips Mengatasi Duri Ikan yang Tersangkut di Tenggorokan

1. Ikan Todak (Swordfish)

Ikan todak. (Pixabay)

Ikan todak atau ikan pedang merupakan salah satu jenis ikan yang tak boleh dikonsumsi. Kenapa? Menurut Frankie Terzoli, ikan todak memiliki kandungan merkuri yang tinggi.

Kandungan merkuri yang ada di dalam tubuh ikan tidak akan berkurang.

Jadi, semakin besar dan semakin tua usia si ikan, kandungan merkuri yang ada di dalam tubuh si ikan pun akan semakin banyak.

Hal lain yang membuat ikan ini tidak boleh dikonsumsi adalah proses penangkapannya.

Biasanya, ikan todak ditangkap dengan menggunakan long line (tali pancing yang disusun panjang dengan umpan di setiap ujungnya).

Konon, cara penangkapan seperti itu akan mengancam keselamatan hewan lain, seperti penyu, hiu, hingga burung laut.

2. Ikan Gindara (Escolar)

Escolar. (Creative Commons.)

Gindara atau yang kita kenal dengan sebutan escolar memang memiliki daging yang lezat. Selain itu, ikan ini juga mengandung zat lemak bernama gempylotoxin yang membuat rasa ikan ini semakin lezat.

Baca Juga : Wah, Seekor Orca Berenang Mendekati Kamera Peneliti dan Memberi Ikan!

Akan tetapi, ikan gindara termasuk salah satu ikan yang sebaiknya tidak boleh dikonsumsi atau dibatasi jumlah konsumsinya.

Ternyata, daging gindara yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan diare.

Selain itu, zat bernama gempylotoxin yang ada di dalam daging ikan gindara juga bisa menyebabkan masalah pada usus kita jika dikonsumsi secara berlebihan.

Wah… kalau begitu, berapa banyak jumlah daging ikan gindara yang bisa kita konsumsi?

Konon, jumlah maksimal yang disarankan saat mengonsumsi daging ikan gindara adalah 6 ons atau kurang dari itu.

3. Ikan Mahi-mahi

Ikan besar yang berwana hijau ini menjadi salah satu makanan yang digemari pecinta kuliner laut.

Tapi, kita harus berhati-hati, karena ikan ini termasuk salah satu ikan yang harus kita hindari konsumsinya. Kenapa begitu?

Ikan mahi-mahi. (Pixabay)

Konon, ikan mahi-mahi yang tidak disimpan dengan benar bisa memiliki kandungan racun yang bisa menyebabkan penyakit seperti alergi.

Baca Juga : Ikan Arwana Salah Satu Ikan Akuarium Termahal di Dunia, Kenapa, ya?

Kandungan racun itu berasal dari asam amino histidin yang dipecah oleh bakteri.

Selain menyebabkan penyakit seperti alergi, ikan mahi-mahi juga bisa menyebabkan keracunan histamine atau keracunan scrombroid.

O iya, menurut Chef Frankie Terzoli, ikan mahi-mahi yang mengandung histamine biasanya ada yang beraroma busuk dan berbentuk seperti sarang madu saat dimasak, tapi ada juga yang tidak beraroma busuk sama sekali.

4. Chilean Sea Bass (Patagonian Toothfish)

Chilean Sea Bass atau Ikan Kakap Chili merupakan salah satu ikan yang populer, karena memiliki rasa yang enak.

Patagonian Toothfish (Creative Commons)

Selain itu, tekstur daging yang seperti mentega membuat ikan ini memiliki harga yang cukup mahal.

Meski mahal, banyak orang yang ingin mengonsumsi ikan satu ini. Padahal, kandungan merkuri dalam ikan ini cukup tinggi.

Selain memiliki kandungan merkuri yang tinggi, ikan ini juga termasuk ke dalam ikan yang dilindungi, karena pertumbuhannya lambat.

O ya, ikan kakap chili biasanya ditangkap dengan menggunakan pukat harimau atau long line.

Nah, proses penangkapan yang merusak lingkungan itu juga menjadi alasan lain kenapa ikan ini tidak boleh dikonsumsi.

Baca Juga : Mengapa Ada Makanan Ikan Mentah, Tapi Tidak Ada Ayam Mentah, ya?

5. Hiu

Daging hiu dan sirip hiu masih menjadi makanan yang banyak dicari.

Padahal, mengonsumsi daging atau sirip hiu bisa menyebabkan hilangnya koordinasi, kebutaan, hingga kematian.

Ilustrasi Hiu Putih Besar (MaxPixel's contributors)

Hal itu dikarenakan kandungan merkuri dalam hiu yang semakin tahun semakin tinggi.

Bahkan, menurut Mote Marine Laboratory’s Center for Shark Research, beberapa hiu memiliki kandungan merkuri yang melebihi batas normal dari yang direkomendasikan oleh Food and Drug Administration.

Selain mengandung merkuri yang tinggi, mengonsumsi hiu sama dengan merusak ekosistem laut. Kenapa bisa begitu?

Hiu adalah predator puncak di lautan.

Jika jumalh hiu berkurang, maka jumlah hewan yang biasa menjadi mangsa hiu akan bertambah dan jumlahnya menjadi tidak seimbang.

Jika sudah begitu, ekosistem akan rusak dan beberapa hewan akan punah.

Baca Juga : Makan Ikan Baik untuk Tubuh, Apakah Kita Boleh Makan Ikan Setiap Hari?

6. Orange Roughy

Ikan Orange Roughy termasuk ikan yang tidak boleh kita makan.

Orange Roughy (Creative Commons)

Ada dua hal yang membuat ikan ini tidak boleh kita makan, yakni keberadaannya yang sudah terancam punah dan kandungan merkuri yang ada di dalam ikan ini.

Kenapa ikan ini terancam punah?

Ikan Orange Roughy termasuk ikan yang memiliki usia panjang, namun proses reproduksi ikan ini termasuk lambat. Jika kita terus mengonsumsinya, bisa-bisa ikan ini akan hilang dari lautan secara perlahan.

Seberapa besar kandungan merkuri dalam ikan ini?

Nah, seperti yang sudah di bahas sebelumnya. Semakin lama usia ikan, maka semakin banyak juga kandungan merkuri yang ada di dalam ikan tersebut.

Konon, ikan ini bisa bertahan hingga 100 tahun. Jadi, bisa kamu bayangkan berapa banyak merkuri dalam ikan ini?

7. Tuna Sirip Biru

Tuna merupakan salah satu jenis ikan yang cukup banyak dikonsumsi. Rasa enak, kandungan gizinya juga tinggi.

Tuna sirip biru. (Creative Commons)

Baca Juga : Oarfish, si Ikan Raksasa yang Jadi Pertanda Buruk, Pernah Tahu?

Namun, salah satu jenis tuna (tuna sirip biru) termasuk ke dalam ikan yang tidak boleh kita konsumsi. Kenapa?

Ada dua hal yang membuat tuna sirip biru tidak oleh kita konsumsi.

Pertama, ikan ini termasuk ke dalam hewan yang dilindungi.

Bahkan, pada Desember 2009, WWF memasukkan ikan tuna sirip biru ke dalam spesies hewan yang terancam punah, sama seperti panda raksasa, harimau, dan penyu belimbing.

Kedua, kandungan merkuri dalam tuna sirip biru cukup tinggi.

Jadi, jika ingin mengonsumsi tuna, maka konsumsilah tuna jenis lain, misalnya ikan tuna albacore yang sering digunakan dalam tuna kalengan.

8. Ikan Salmon yang Dibudidayakan

Salmon merupakan salah satu jenis ikan yang tak kalah populer dari ikan tuna. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam memilih salmon yang akan dikonsumsi. Kenapa?

Salmon. ( Walter Baxter )

Konon, salmon itu ada dua jenis, yakni salmon hasil tangkapan liar dan salmon hasil budidaya.

Salmon hasil budidaya harus kita hindari, karena biasanya dibesarkan dalam keramba jaring terbuka yang padat, sehingga penuh dengan parasit.

Baca Juga : Ikan Cupang Termahal di Dunia Ini Mirip Bendera Negara Thailand, lo!

Selain itu, salmon hasil budidaya biasanya diberi makan makanan ikan dan diberi antibiotik agar bisa melawan penyakit.

Padahal, pemberian makanan ikan dan antibiotik itu bisa merusak habitat asli para salmon liar.

Selain merusak habitat asli para salmon liar, parasit dan penyakit yang berasal dari salmon budidaya ini juga bisa mengancam keberadaan salmon liar.

Kalau ingin mengonsumsi salmon hasil budidaya, usahakan untuk mencari tahu dulu, bahwa budidaya salmon tersebut diperlakukan secara sehat.

Nah, Teman-teman, itulah 8 ikan yang tidak boleh dikonsumsi.

(Penulis: Willa Widiana)

Lihat juga video ini, yuk!