Bobo.id – Kebanyakan dari kita punya jadwal makan sebanyak tiga kali dalam satu hari.
Biasanya kita makan pada saat sarapan, makan siang, dan makan malam.
Sejak kapan manusia mulai makan tiga kali sehari, ya? Cari tahu perubahan kebiasaan waktu makan di Eropa, yuk!
Sarapan
Menurut sejarawan makanan, Caronline Yeldham, sarapan seperti di masa sekarang belum ada di zaman dahulu.
Di zaman Romawi, misalnya, orang-orang percaya kalau makan satu kali sehari lebih sehat.
Sehingga orang di zaman Romawi hanya makan satu kali dalam satu hari, lo.
Orang Romawi sangat memerhatikan pencernaan. Bahkan makan lebih dari satu kali dalam sehari dianggap sebagai bentuk kerakusan.
Sementara di abad pertengahan, gaya hidup para pemuka agama banyak memengaruhi waktu makan masyarakat.
Sejarawan makanan Ivan Day mengatakan kalau pada zaman abad para pemuka agama tidak makan apa-apa sebelum misa pagi.
Kemudian daging hanya dikonsumsi selama setengah tahun saja, bukan setiap hari.
Baca Juga : Makanan Memengaruhi Otak Kita, lo! Cari Tahu Kebutuhannya, yuk!
Di Inggris, ada menu makanan full breakfast. Ini juga dipengaruhi oleh ritual keagaaman, lo.
Sebelum waktunya umat Kristiani berpuasa sebelum Paskah, masyarakat Inggris harus menggunakan daging dan telur dalam menu makanan.
Inilah awal menu full breakfast di Inggris. Namun kemungkinan di abad pertengahan makanan ini tidak dikonsumsi di pagi hari atau saat sarapan.
Ada pendapat bahwa kata breakfast dalam bahasa Inggris dimaknai breaking the night’s fast, atau membatalkan puasa dari malam sebelumnya.
Menurut Chef Clarissa Dickson Wright, kebiasaan sarapan di pagi hari masyarakat di Inggris dimulai di abad ke-17.
Sarapan semakin populer di kalangan bangsawan di abad ke-19, nih. Sampai-sampai saat sarapan bisa ada 24 menu yang disajikan, lo.
Memasuki era industri di pertengahan abad ke-19, orang-orang mulai bekerja dengan jam tertentu. Sehingga mereka harus makan di pagi hari agar memiliki tenaga untuk bekerja.
Sarapan mulai dianggap sebagai waktu makan paling baik sejak tahun 1920 dan 1930-an, teman-teman.
Baca Juga : Sarapan Tidak Boleh Kesiangan, lo! Kapan Sebenarnya Waktu yang Tepat?
Makan Siang
Saat zaman Romawi dan abad pertengahan, semua orang makan satu kali saja di siang hari. Namun waktu makan ini disebut dinner atau makan malam, lo.
Pada masa abad pertengahan, sebelum listrik ditemukan, orang-orang bangun pagi-pagi supaya bisa memanfaatkan cahaya matahari.
Orang-orang yang bekerja di ladang sejak subuh sehingga mereka merasa lapar di waktu siang.
Saat listrik dan lampu mulai ditemukan, orang-orang mulai makan lebih malam. Karena di siang hari makan makanan yang lebih ringan.
Tahukah kamu? Kata lunch yang artinya makan siang juga baru populer di abad ke-19, lo.
Ada pendapat bahwa kata lunch berasal dari kata nuncheon dalam bahasa Anglo-Saxon. Yang artinya makanan ringan di antara makan, yang dipegang dengan dua tangan.
Ada juga yang mengatakan asal kata lunch dari kata nunch. Kata nunch di abad ke-16 dan ke-17 dipakai untuk mengatakan roti yang besar.
Uniknya, menu makan siang di Inggris banyak dipengaruhi oleh menu makanan orang Prancis. Di abad ke-17 orang Prancis makan makanan yang ringan di malam hari.
Baca Juga : Ingin Gizi Seimbang? Masukan 12 Superfood ini Ke Daftar Makanan Harian
Berubahnya zaman menjadi zaman industry membuat masyarakat kelas menengah dan kelas pekerja makan sesuai waktu bekerja.
Karena pekerjaan di pabrik sangat lama, mereka mulai makan di siang hari juga. Kemudian di abad ke-19, para pekerja diberi waktu satu jam untuk makan siang.
Makan Malam
Nah, menu makan malam sudah ada sejak zaman Romawi. Meskipun waktu makannya bukan di malam hari.
Makan malam di Inggris mulai populer di abad pertengahan. Zaman dulu makan malam disebut cena, yaitu bahasa Latin dari makan malam.
Saat itu jugalah para bangsawan mulai makan malam dengan menu dan penataan meja yang mewah, dan juga memiliki peraturan di meja makan.
Untuk mempersiapkannya, juru masak harus mulai mempersiapkan makan malam sejak subuh, lo. Ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan pencahayaan yang hanya ada di pagi dan siang hari.
Baca Juga : Agar Tubuh Tetap Sehat, Hindari Makanan Ini Saat Makan Malam, yuk!
Waktu makan malam bergeser jadi semakin malam saat listrik dan lampu mulai ditemukan, teman-teman.
Pada akhir abad ke-18, kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan mulai makan tiga kali sehari.
Makan malam baru benar-benar dikonsumsi di malam hari di abad ke-19. Ini adalah saat orang-orang mulai sibuk bekerja dan baru pulang di malam hari.
Namun, pada saat hari libur, orang-orang masih makan malam di waktu lainnya dan bukan malam hari.
Wah, rupanya waktu makan zaman dulu dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan budaya, ya?
Ingin tahu fakta seputar makanan di zaman dulu, baca lagi artikel terkait di bawah, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Apa yang Membuat Kita Memiliki Berat Badan yang Sehat? #AkuBacaAkuTahu
Yuk, lihat video ini juga!