Pernapasan Hewan Amfibi Dilakukan dengan Cara Unik, Seperti Apa, ya?

By Tyas Wening, Rabu, 6 Maret 2019 | 13:00 WIB
Hypsiboas punctatus dijuluki sebagai katak pohon polkadot. (Creative Commons - Erfil)

Selanjutnya, kecebong akan berubah menjadi berudu dan melakukan banyak metamorfosis atau perubahan bentuk tubuh yang lama-lama membuatnya menjadi katak.

Perubahan berudu berlangsung secara bertahap dimulai dari menumbuhkan kaki belakang lebih dulu kemudian diikuti dengan pertumbuhan kaki depannya.

Setelah kaki belakang dan kaki depannya tumbuh, secara perlahan ekor yang dimilikinya saat masih menjadi kecebong akan terserap, teman-teman.

Nah, saat proses metamorfosis itulah sistem pernapasan hewan amfibi ini juga berubah.

Baca Juga : Setelah Lebih dari 1 Abad, Kura-Kura Raksasa Kembali Ditemukan di Galapagos

Kalau awalnya kecebong bernapas dengan menggunakan insang, maka saat mereka berubah menjadi katak, insang juga ikut berubah menjadi paru-paru.

Alat pernapasan hewan amfibi berubah dari insang menjadi paru-paru berlangsung saat perkembangan kaki juga berlangsung.

Tapi kadang ada kecebong yang proses metamorfosisnya berjalan lambat, teman-teman.

Hal ini menyebabkan banyak kecebong ditemukan di dekat permukaan air untuk menghirup udara.

Pada tahap akhir metamorfosis, mulut kecebong yang berukuran kecil berubah menjadi lebih lebar dan berukuran sama dengan lebar kepala.