Bobo.id - Astronaut selalu memakai pakaian khusus saat sedang berada di luar pesawat antariksa.
Saat berada di luar pesawat antariksa, artinya astronaut sedang melakukan aktivitas bernama spacewalking, teman-teman.
Ia harus mengenakan pakaian antariksa supaya tubuhnya terlindungi.
Memangnya apa yang akan terjadi jika kita ada di ruang angkasa tanpa pakaian khusus ini, ya?
Pakaian astronaut yang berwarna putih itu ada namanya, lo, teman-teman.
Pakaian khusus ruang angkasa ini namanya Extravehicular Mobility Unit atau EMU.
'Extravehicular' artinya artinya di luar pesawat ruang angkasa. Sementara 'mobility' artinya astronaut bisa bergerak saat mengenakan pakaian tersebut.
Astronaut melakukan spacewalking untuk membantu membangun bagian stasiun antariksa, membetulkan peralatan antariksa di ruang angkasa, atau mengambil gambar satelit di ruang angkasa.
Baca Juga : Mengapa Pakaian Astronaut Berwarna Putih?
Ada juga pakaian astronaut yang berwarna oranye. Pakaian astronaut ini disebut ACES (Advanced Crew Escape Suit).
Pakaian astronaut yang berwarana oranye dikenakan saat sedang pelepasan ke luar angkasa dan saat kembali ke Bumi.
Kenapa astronaut harus melindungi dirinya dengan pakaian khusus saat berada di luar pesawat antariksa?
Suasana Ekstrem di Ruang Angkasa
Seluruh bagian dari EMU saling berpaut, teman-teman. Sehingga kulit orang yang mengenakannya tidak akan terpapar lingkungan ruang angkasa.
Ruang angkasa adalah tempat yang sangat unik. Suhu di sana sangat bermacam-macam, teman-teman.
Menurut NASA, di orbit Bumi, suhu di ruang angkasa bisa mencapai minus 121 derajat Celcius.
Namun, saat berada di bagian yang terkena cahaya matahari, suhu di ruang angkasa bisa mencapai 121 derajat Celcius.
Yap, suhu di ruang angkasa adalah suhu ekstrem, yaitu sangat panas atau sangat dingin.
Baca Juga : Keren! Begini Penampakan Hotel Pertama di Ruang Angkasa, Mau Coba?
Yang Terjadi Jika Kita Berada di Ruang Angkasa Tanpa Pakaian Astronaut
Dengan kondisi ekstrem, tentu saja tubuh kita yang tidak dilindungi akan bereaksi secara ekstrem juga, nih.
Menurut situs Space, nitrogen yang larut di dalam aliran darah di permukaan kulit akan menjadi gelembung-gelembung.
Gelembung gas ini bisa membesar dan membuat tubuh membengkak. Ini disebut ebulisme, teman-teman.
Gelembung gas di kulit ini bisa membuat kerusakan jaringan-jaringan di kulit manusia.
Di sisi lain suhu yang dingin akan membuat kita membeku. Ini terjadi karena tidak ada peralatan untuk menjaga agar panas tetap berada di dalam tubuh kita.
Kemudian tentu saja yang membuat kita tidak bisa bertahan adalah tidak ada oksigen, teman-teman. Karena ruang angkasa adalah ruang hampa udara.
Baca Juga : Seperti Astronaut, Hewan-Hewan Ini Sudah Pernah Ke Angkasa Luar, lo!
Sistem sirkulasi atau peredaran darah tetap berjalan meskipun di paru-paru sudah kehabisan oksigen.
Meski darah mengalir, otak kita tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya. Sekitar 15 detik berada tanpa pakaian astronaut di ruang angkasa, kita akan tidak sadarkan diri.
Sekitar dua menit kemudian, seluruh organ di tubuh akan menjadi tidak aktif karena tidak ada oksigen, teman-teman.
Dengan kata lain, berada di ruang angkasa tanpa pakaian astronaut akan membuat tubuh kita mengalami berbagai gangguan ekstrem yang menyebabkan kematian.
Karena itulah para astronaut harus mengenakan pakaian khusus yang bisa melindunginya dari situasi ekstrem tersebut, teman-teman.
Baca Juga : Wah, Ada Barbie Berprofesi Peneliti Alam Liar dan Ilmuwan Antariksa
Yuk, lihat video ini juga!