Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Semua dari Ibu.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
--------------------------------------------
Baca Juga : Cerpen Anak: Rahasia Nadia
Andre! Ayo, kejar aku!” tantang Singgih. Mereka sedang balapan sepeda di jalanan komplek rumah.
“Kamu, kok, cepat sekali, Singgih! Tunggu!”
Andre tampak terengah-engah mengayuh sepedanya. Singgih melesat di depannya.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Gasing untuk Bona
Menjelang pertigaan di Selatan komplek, Andre hampir menyusul Singgih. Tepat ketika Singgih hendak berbelok, Andre segera menggenjot sepedanya kuat-kuat.
Mereka terus berpacu, sampai sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi datang dari arah kiri. Singgih kaget. Sepeda kedua sahabat itu saling senggol. Andre dan Singgih rubuh ketika motor itu menyerempet ban depan sepeda Andre.
Baca Juga : Benarkah Air Pipis Dapat Mengatasi Sengatan Ubur-Ubur? #AkuBacaAkuTahu
Akibat kecelakaan itu, Singgih kini tergeletak lemah di tempat tidur.
Keningnya berdarah sedikit. Sepertinya kepalanya terhantam stang sepeda Andre. Seluruh badannya rasanya pegal sekali.
Baca Juga : Mengenal Ikan Totoaba yang Berpengaruh Pada Populasi Vaquita, yuk! #AkuBacaAkuTahu
“Bersyukurlah Kak Reza ada di tempat. Dia langsung menolong kalian,” ujar Ibu sambil memasang perban di kepala Singgih.
“Lain kali hati-hati. Walaupun jalanan depan rumah kelihatan sepi, tetap harus waspada. Balapan boleh, tapi keselamatan harus diutamakan.” Ibu menasihati Singgih, “Ini, minum dulu obatnya.
“Ibu kayak Pak Polisi saja.” Singgih tersenyum mendengar nasihat ibunya.
Baca Juga : Permukaan Laut Juga Bisa
Sudah tiga hari Singgih hanya di rumah. Ia belum sembuh benar. Andre datang berkunjung membawa sekeranjang kecil apel. Singgih heran Andre sudah bisa berjalan-jalan.
“Aku hanya lecet. Enggak sampai diperban kayak gini.” Andre menunjuk kepala Singgih.
“Gimana keadaanmu?”
“Kakiku sedikit bengkak dan memar,” keluh Singgih.
Baca Juga : Besok, 21 Maret 2019, Akan Terjadi Fenomena Ekuinoks dan Supermoon
“Pakai bunga sedap malam saja. Tanganku juga bengkak sedikit. Ibu mengolesi tanganku dengan akar bunga yang sudah ditumbuk,” ujar Andre.
Andre pamit pulang sebentar. Rupanya ia mengambil tanaman sedap malam di pot di rumahnya. Andre minta izin pada ibu Singgih untuk membersihkan tanaman itu dapur. Ia lalu memotong akar tanaman itu dan menumbuknya sampai halus.
Baca Juga : Ada Karakter Anjing Baru Lagi di The Secret Life of Pets 2, lo!
Setelah benar-benar halus, Andre menempelkan tumbukan akar itu di kaki Singgih.
“Akar bunga sedap malam berguna untuk mengobati bengkak. Aroma bunga ini bisa membuat kamu tidur nyenyak.” Andre meletakkan bunga kecil-kecil warna putih yang masih segar itu ke dalam vas di meja.
“Kamu, kok, tahu banyak, sih?” tanya Singgih heran.
“Aku tahu dari ibuku,” jelas Andre bangga.
Baca Juga : Perubahan Energi Fotosintesis Termasuk Anabolisme, Energi Apa yang Diubah?
Satu minggu berlalu. Singgih sudah sembuh dan kembali bermain dengan Andre. Kali ini, mereka hendak mencari udang di sungai. Di sungai kecil yang tidak dalam itu, memang terdapat banyak ikan dan udang.
Singgih dan Andre asyik berburu udang di balik-bebatuan. TIba-tiba hujan deras turun. Pakaian mereka basah kuyup. Mereka berlarian pulang dengan sekantong udang di tangan.
Baca Juga : Anak Kucing Ditinggal Induknya? Inilah 6 Hal yang Harus Kita Lakukan
Sampai di rumah, mereka kena omel ibu masing-masing.
“Andre, Ibu heran sama kamu. Demi udang yang sedikit ini kamu rela hujan-hujanan?” omel ibu Andre.
“Aduh, Singgih, kamu ini. Baru saja sembuh, sudah hujan-hujanan. Nanti kalau sakit lagi gimana?” omel ibu Singgih.
Baca Juga : Benarkah Gula Membuat Gigi Berlubang? Ini Fakta Gigi Berlubang!
Betul saja. Malamnya, Singgih bersin-bersin dan menggigil. Sepertinya ia kena flu dan demam.
“Ini, minum dulu biar flu kamu cepat reda.” Ibu menyodorkan segelas minuman berwarna cokelat.
“Ini apa, Bu? Jamu, ya?” tanya Singgih.
Baca Juga : Intip Cara Belajar Teman-Teman SLB A di Majalah Bobo Edisi 50, yuk!
“Itu rebusan akar sedap malam, jahe, dan daun bawang. Berguna untuk mengobati influenza. Ayo, habiskan. Biar kamu juga bisa tidur nyenyak,” perintah Ibu.
Pagi-pagi sekali, Singgih mengunjungi Andre. Tampaknya pilek yang semalam melanda Singgih sudah reda. Malah Andre yang tampak parah. Ia memakai jaket dan syal. Beberapa kali Andre bersin-bersin.
Baca Juga : Night Eating Syndrome, Membuat Selera Makan Meningkat di Malam Hari
“Kamu juga kena flu, Ndre?” tanya Singgih.
“Iya, nih. Sudah minum obat tapi belum reda juga.” Andre mengeluh.
Baca Juga : Toy Story Adalah Film Pertama Disney Pixar, Ini Fakta Seru Toy Story!
“Kalau begitu, kamu butuh ramuanku. Sebentar ya, tabib Singgih akan beraksi!” canda Singgih. Andre terkikik melihat tingkah sahabatnya.
Singgih segera pulang. Ia membuat ramuan seperti yang ibunya buat semalam. Dia kembali dengan segelas minuman berwarna cokelat.
Baca Juga : Wah, Ternyata Kondisi Gigi dan Mulut Bisa Mendeteksi 5 Penyakit
“Ini ramuan akar sedap malam. Aku minum ini semalam dan pagi ini flu aku reda. Coba, deh.” Singgih menyodorkan gelas di tangannya.
“Kamu tahu dari mana ini bisa meredakan flu?” Andre masih ragu.
Baca Juga : Benarkah Makan Makanan Pedas Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Mimpi Buruk?
“Aku tahu dari ibuku!” kata Singgih.
Andre nyengir mendengar jawaban Singgih. “Itu, kan, kata-kataku!”
Baca Juga : Dongeng Anak: Penyihir dan Para Pelayannya (Bag. 2)
Cerita oleh: Ath’I Suqya Rohmah. Ilustrasi: Tyo
Tonton video ini, yuk!