Di Desa Ini, Sebagian Besar Penduduknya Bisa Berbahasa Isyarat, lo!

By Avisena Ashari, Jumat, 22 Maret 2019 | 10:55 WIB
Belajar di kelas dengan kata kolok, bahasa isyarat masyarakat Bengkala (Kurniawan Mas'ud)

Sehingga, kata kolok menjadi bahasa isyarat yang hanya dipahami oleh sesama masyarakat Bengkala, teman-teman.

Menurut Bapak I Made Arpana, 80 persen warga di Bengkala bisa menggunakan kata kolok.

Teman-teman kita yang ada di usia sekolah dasar juga belajar kata kolok di sekolah, lo!

Kata kolok diajarkan oleh guru di sekolah dasar, mulai dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD.

Ini membuat semua anak, baik yang memiliki kondisi tuna rungu ataupun tidak, bisa menerima pelajaran yang sama, teman-teman.

Saling Menghargai

Di Desa Bengkala, penduduk yang memiliki pendengaran baik disebut 'enget'.

Baik enget dan kolok, sama-sama berkomunikasi menggunakan kata kolok, teman-teman.

Mereka juga sama-sama mengerjakan kegiatan sehari-hari dengan berdampingan.

Baca Juga : Ingin Mencoba Menjadi Ninja? Yuk, Berkunjung ke Desa Ninja di Jepang