Festival Holi Membuat Seluruh Kota dan Penduduk India Jadi Warna-warni #AkuBacaAkuTahu

By Tyas Wening, Jumat, 22 Maret 2019 | 11:51 WIB
Festival Holi membuat India menjadi warna-warni (Pixabay)

Bobo.id - Hampir setiap negara mempunyai perayaan atau festival yang dilangsungkan pada waktu-waktu tertentu. Perayaan ini melambangkan budaya atau kepercayaan negara itu.

Bahkan ada beberapa festival terkenal yang selalu mengundang turis untuk datang.

Salah satunya adalah Festival Holi yang diadakan di India. Festival ini selalu menarik perhatian para turis, nih, teman-teman.

Baca Juga : Mengapa Tarian Ini Dikenal Sebagai Tari Kecak? Yuk, Cari Tahu!

Karena banyaknya turis dan penduduk India yang mengikuti Festival Holi, maka menjadikan festival ini sebagai perayaan yang paling meriah di India.

Saat festival ini berlangsung, para peserta bahkan berbagai kota di India akan berubah menjadi warna-warni, lo.

Yuk, kita cari tahu mengenai festival tertua dan paling meriah di India ini!

Holi, Festival Warna-warni di India

Festival Holi disebut juga sebagai Festival of Colours atau Festival Warna. Pada awalnya, festival ini  dirayakan di India serta Nepal, tapi saat ini sudah menyebar ke berbagai negara di Asia.

Perayaan Festival Holi di India akan digelar pada bulan Maret, teman-teman, sebagai tanda dimulainya musim semi.

Dalam merayakan Festival Holi, para peserta akan melemparkan bubuk warna-warni, tinta, hingga cat dengan warna yang beragam.

Baca Juga : Ada Banyak Chinatown atau Pecinan di Dunia, Kenapa Begitu? #AkuBacaAkuTahu

Berbagai bubuk warna-warni yang dilemparkan ternyata merupakan simbol dari musim semi, di mana pada musim ini bunga yang berwarna-warni akan bermekaran.

Selain itu, warna-warni juga melambangkan berakhirnya musim dingin dan dimulainya musim yang baru.

Sebelum Festival Holi dimulai, malam sebelumnya warga India akan membuat api unggun yang disebut api unggun Holika dan berkumpul di sekelilingnya.

Pada saat berkumpul di sekitar api unggun ini, mereka memanjatkan doa agar semua dosa mereka bisa dihancurkan seperti Holika, saudara perempuan raja iblis Hiranyakashayap, yang dihancurkan menggunakan api.

Berbagai Kisah di Balik Festival Holi

Selain merayakan awal musim semi, ternyata ada berbagai kisah di balik diadakannya festival Holi, lo, teman-teman.

Kisah pertama yang terkenal dari munculnya festival Holi adalah berawal dari legenda Hindu, yaitu tentang iblis perempuan bernama Holika dan saudaranya, Raja Hiranyakashayap.

Hiranyakashayap menganggap kalau dirinya adalah penguasa alam semesta dan merupakan yang paling unggul dibandingkan dewa lainnya.

Baca Juga : Di Hari Raya Imlek, Ada Tradisi Melepas Burung Pipit, lo! Pernah Tahu?

Tapi sayangnya, anak Hiranyakashayap, yakni Prahlad justru mengikuti Dewa Wisnu, yaitu dewa pemelihara dan pelindung alam semesta.

Hal ini membuat Hiranyakashayap marah dan mengutus adiknya, yaitu Holika untuk memusnahkan Prahlad menggunakan api unggun.

Holika berencana membawa Prahlad ke dalam api unggun, sedangkan Holika akan selamat karena memiliki selendang ajaib yang bisa melindungi dirinya dari api.

Tapi rencana ini gagal, teman-teman, karena Prahlad diselamatkan oleh dewa Wisnu. Sementara Holika justru terbakar dalam api unggun karena ia hanya kebal terhadap api jika berada sendirian di dalam api.

Dewa Wisnu yang mengetahui rencana Hiranyakashayap dan Holika akhirnya memusnahkan Hiranyakashayap juga dan membuat Prahlad menjadi raja.

Dari legenda tersebut, terlihat bahwa kebaikan selalu bisa mengalahkan rencana dan perbuatan jahat, teman-teman.

Nah, hal inilah yang dirayakan oleh penduduk India, terutama yang beragama Hindu, yaitu untuk merayakan musnahnya Holika yang melambangkan kejahatan.

Itulah sebabnya sebelum festival Holi berlangsung, warga India akan berkumpul di sektiar api unggun sambil berdoa agar semua dosa dan kesalahan yang ada dalam diri mereka musnah seperti Holika yang musnah karena api.

Baca Juga : Selain Sakura, Musim Semi di Jepang Identik dengan Buah Stroberi, lo

Menandakan Kasih Sayang

Tidak hanya kisah Holika yang musnah karena api membakarnya, Festival Holi juga terkenal sebagai festival yang melambangkan kasih sayang, nih, teman-teman.

Tradisi melempar bubuk warna-warni hingga membuat tubuh menjadi berwarna-warni juga dieprcaya dari kisah salah satu dewa dalam agama Hindu, yaitu dewa Krishna dan saudaranya, Radha.

Krishna terkenal sebagai dewa yang memiliki kulit berwarna biru dan legenda menyebutkan kalau ia iri dengan warna kulit saudaranya, Radha yang tidak berwarna biru.

Radha tidak memiliki kulit berwarna biru seperti Krishna, teman-teman, tapi berwarna cokelat seperti warna kulit pada umumnya.

Agar Krishna tidak lagi merasa sedih, ibu dari kedua bersaudara ini pun meminta Radha untuk mengolesi kulitnya dengan cat.

Hal tersebut dilakukan agar Radha juga mempunyai kulit yang warnanya sama dengan warna kulit Krishna, teman-teman.

Nah, dari legenda inilah kebiasaan untuk mengolesi kulit orang yang kita sayangi berasal dan menjadi akar dari perayaan festival Holi di India.

Baca Juga : Lembah Indah Jigokudani Disebut Pintu Gerbang Neraka, Kenapa, ya?

Setiap Warna Mempunyai Makna yang Berbeda

Ketika Festival Holi berlangsung, ada berbagai warna yang dilemparkan, mulai dari kuning, merah, hijau, maupun biru.

Warna-warna tersebut ternyata memiliki arti yang berbeda-beda, lo.

Warna merah dianggap melambangkan kehidupan, festival, dan pernikahan.

Karena itu warna merah juga digunakan saat upacara pernikahan dan digunakan sebagai tanda perempuan yang sudah menikah dengan mewarnai tangannya dengan bubuk merah yang disebut sindoor.

Sedangkan warna kuning melambangkan kemakmuran serta perdagangan. Lalu, warna hijau melambangkan alam, kesuburan, juga kebahagiaan.

Ada juga warna biru yang digunakan pada festival Holi yang melambangkan warna kulit dewa Krishna yang juga identik dengan perdamaian, cinta, dan surga.

Wah, dengan banyak membaca, kita jadi tahu hal-hal unik dari berbagai negara, kan?

#AkuBacaAkuTahu