1. Ukuran Mata
Salah satu cara hewan nokturnal beradaptasi adalah ukuran matanya. Misalnya seperti tarsius, primata kecil yang matanya bulat dan besar.
Ukuran mata tarsius sama besarnya dengan otaknya, lo. Matanya yang besar ini membantunya mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya.
Mata yang besar bisa memiliki pupil dan lensa mata yang lebih besar, teman-teman. Kondisi ini membuat cahaya lebih fokus pada saraf penerima.
2. Tapetum Lucidum
Meskipun bukan termasuk hewan nokturnal, kucing suka berkeliaran di malam hari.
Saat melihat kucing di kegelapan, matanya terlihat bersinar. Mata kucing yang bercahaya ini dipengaruhi oleh struktur bernama tapetum lucidum, di matanya.
Tapetum lucidum terletak di belakang saraf penerima cahaya atau fotoreseptor.
Struktur tapetum lucidum terbuat dari lapisan sel yang seperti kaca.
Di dalamnya ada kandungan kristal yang memantulkan cahaya masuk, kembali ke saraf penerima dan ke luar mata. Ini membuat fotoreseptor bisa kembali mendeteksi cahaya.
Baca Juga : Benarkah Warna Bola Mata yang Lebih Gelap Bisa Melihat dengan Lebih Baik?