Bagaimana Hewan Nokturnal Melihat dalam Gelap? #AkuBacaAkuTahu

By Avisena Ashari, Selasa, 26 Maret 2019 | 11:10 WIB
Tarsius atau tangkasi, hewan dilindungi dari Sulawesi yang jago melihat di dalam gelap. (MaxPixel's contributors)

3. Saraf Penerima yang Lambat

Sedangkan pada kodok, ada kemampuan yang unik, nih.

Otak kodok bisa membentuk gambar meskipun hanya ada satu partikel cahaya yang mengenai fotoreseptornya dalam setiap detik.

Rupanya, saraf penerima cahaya atau fotoreseptor katak 25 kali lebih lambat dibandingkan manusia.

Karenanya, kodok bisa mengumpulkan foton selama empat detik. Ini membantunya untuk membentuk gambar di otak secara perlahan.

Namun, saraf penerima yang lambat membuatnya bereaksi dengan lambat juga.

4. Membentuk Gambar yang Sederhana

Pada serangga seperti ngengat informasi dari fotoreseptor dikelompokkan di otak. Sehingga foton yang dikumpulkan oleh setiap kelompok ini lebih tinggi.

Namun, gambar yang terbentuk di otak ngengat kurang mendetail.

Sehingga mereka harus menyeimbangkan kebutuhan jumlah cahaya yang masuk dengan gambar yang terbentuk di otak. Sehingga ngengat bisa menemukan makanan yang dicari.

Itulah rahasia adaptasi pada mata hewan yang bisa melihat di malam hari. Hewan nokturnal apalagi yang punya kemampuan keren di atas, ya? #AkuBacaAkuTahu

Baca Juga : Jangan Asal Memberi Makan Hewan Paling Bahagia di Dunia Ini, Bisa Didenda, lo!