Apakah Cula Badak dan Gading Gajah Bisa Tumbuh Kembali Setelah Dipotong?

By Tyas Wening, Rabu, 3 April 2019 | 14:38 WIB
Badak di alam liar. (MaxPixel's contributors)

Kalaupun tidak dibunuh, badak biasanya dibius. Sayangnya, badak bisa mati karena proses pemotongan cula yang tidak benar.

Akibatnya, badak kehilangan banyak darah yang menyebabkan kematian.

Nah, untuk mengurangi tingkat perburuan cula dan tidak membuat populasi badak berkurang, petugas yang bekerja di penangkaran biasanya akan melakukan proses dehorning.

Proses dehorning adalah pemotongan cula badak yang dilakukan dengan cara membius badak telebih dahulu.

Badak biasa akan melalui proses pemotongan cula setiap 18 bulan sekali, teman-teman.

Cara ini ternyata terbukti cukup efektif untuk mengurangi perburuan cula badak, lo, walaupun masih ada beberapa badak yang tetap diburu untuk diambil culanya.

Baca Juga : Sekilas Tampak Seperti Potongan Kayu, Ternyata Itu Bangkai Ikan Raksasa

Dalam beberapa tahun terakhir, proses dehorning pada badak di Zimbabwe berhasil meningkatkan peluang badak untuk bertahan hidup dari perburuan cula sebesar 29,1 persen.

Dehorning akan semakin efektif jika petugas tetap melakukan pengawasan ketat terhadap pemburu liar setelah proses ini.

Gading Gajah Tidak Bisa Tumbuh Lagi

Badak yang culanya dipotong dan tidak mengalami pendarahan atau tetap hidup masih bisa menumbuhkan culanya kembali.

Namun, hal ini berbeda dengan gajah yang kehilangan gadingnya, teman-teman.

Gading gajah yang sudah dipotong karena perburuan atau rusak karena pertarungan tidak dapat tumbuh kembali.