Bobo.id - Setiap hewan memiliki ciri khas masing-masing pada tubuhnya dan ciri khas ini bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi mereka.
Ciri khas apa yang teman-teman bayangkan ketika mendengar hewan gajah atau badak?
Mungkin teman-teman membayangkan gajah sebagai hewan berukuran besar dengan belalai, telinga yang besar, dan yang paling khas adalah sepasang gading.
Sedangkan saat mendengar hewan bernama badak, kita akan membayangkan hewan yang ukurannya juga besar, berkulit tebal, dan cula yang ada di kepalanya.
Baca Juga : Meskipun Lucu, Kucing Gemuk Bisa Terkena Masalah Kesehatan, lo!
Gading memang menjadi ciri khas gajah, sedangkan cula menjadi ciri khas badak. Keduanya mempunyai fungsinya masing-masing bagi gajah dan badak.
Cula yang dimiliki oleh badak berguna sebagai alat pertahanan diri yang akan digunakan saat ada ancaman yang menyerang dirinya.
Hal yang sama juga berlaku pada gading gajah yang salah satu fungsinya adalah untuk melindungi dirinya.
Gading gajah juga berfungsi sebagai alat penggali tanah untuk mencari makanan hingga mengangkat benda berat.
Sayangnya, saat ini semakin banyak orang yang memburu cula badak dan gading gajah yang menyebabkan dua hewan ini terancam populasinya, lo.
Cula badak banyak dicari karena dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Sedangkan gading gajah diburu untuk dimanfaatkan sebagai berbagai benda seperti cendera mata atau sebagai status sosial seseorang.
Setelah diburu, sebenarnya cula badak maupun gading gajah bisa tumbuh kembali atau tidak, ya?
Cula Badak Terbuat dari Keratin
Rambut dan kuku kita terbuat dari zat keratin, begitu juga dengan cula badak, nih, teman-teman.
Berbeda dengan tanduk yang terbuat dari tulang, cula badak terbuat dari lapisan keratin yang berkumpul menjadi satu dan berukuran besar.
Baca Juga : Ada Burung yang Suka Bersih-Bersih dan Menari untuk Menarik Pasangan
Sedangkan tekstur cula badak yang keras disebabkan adanya kandungan kalsium dan melanin di tengah cula sehingga cula terlindung dari sinat matahari.
Rambut dan kuku kita terbuat dari keratin yang bisa tumbuh jika dipotong, maka hal ini juga terjadi pada cula badak, lo, teman-teman.
Cula badak yang dipotong sebenarnya bisa tumbuh kembali dan ukurannya menjadi sama seperti sebelum dipotong.
Sayangnya, pemburu yang mengincar cula badak biasanya akan membunuh badak terlebih dulu agar cula badak mudah diambil dan badak tidak menyerang.
Kalaupun tidak dibunuh, badak biasanya dibius. Sayangnya, badak bisa mati karena proses pemotongan cula yang tidak benar.
Akibatnya, badak kehilangan banyak darah yang menyebabkan kematian.
Nah, untuk mengurangi tingkat perburuan cula dan tidak membuat populasi badak berkurang, petugas yang bekerja di penangkaran biasanya akan melakukan proses dehorning.
Proses dehorning adalah pemotongan cula badak yang dilakukan dengan cara membius badak telebih dahulu.
Badak biasa akan melalui proses pemotongan cula setiap 18 bulan sekali, teman-teman.
Cara ini ternyata terbukti cukup efektif untuk mengurangi perburuan cula badak, lo, walaupun masih ada beberapa badak yang tetap diburu untuk diambil culanya.
Baca Juga : Sekilas Tampak Seperti Potongan Kayu, Ternyata Itu Bangkai Ikan Raksasa
Dalam beberapa tahun terakhir, proses dehorning pada badak di Zimbabwe berhasil meningkatkan peluang badak untuk bertahan hidup dari perburuan cula sebesar 29,1 persen.
Dehorning akan semakin efektif jika petugas tetap melakukan pengawasan ketat terhadap pemburu liar setelah proses ini.
Gading Gajah Tidak Bisa Tumbuh Lagi
Badak yang culanya dipotong dan tidak mengalami pendarahan atau tetap hidup masih bisa menumbuhkan culanya kembali.
Namun, hal ini berbeda dengan gajah yang kehilangan gadingnya, teman-teman.
Gading gajah yang sudah dipotong karena perburuan atau rusak karena pertarungan tidak dapat tumbuh kembali.
Penyebabnya adalah karena gading gajah sebenarnya adalah gigi, sama seperti gigi kita.
Namun, gading gajah merupakan gigi seri yang tumbuh memanjang hingga keluar dari mulutnya.
Gading gajah ini terbuat dari dentin yang padat, enamel, dan pulpa yang sama seperti elemen pembentuk gigi kita.
Hal ini sebenarnya juga bsia terjadi pada gigi kita, yaitu saat gigi teman-teman patah.
Misalnya karena benturan atau menggigit makanan yang terlalu keras, gigi kita bisa patah.
Nah, bagian gigi yang patah tadi tidak bisa tumbuh lagi ke bentuk semula.
Itulah sebabnya kadang ada gajah yang hanya memiliki satu buah gading saja dan bukannya sepasang.
Mungkin gading itu sudah rusak atau patah karena pertarungan maupun sebab lainnya dan tidak bisa tumbuh kembali.
Gading gajah hanya bisa tumbuh dari akar gigi yang sehat hingga menghasilkan gading yang keras, tapi cukup lembut untuk diukir.
Baca Juga : Ikan Arapaima Gigas Dikenal Ganas, Apakah Bisa Menyerang Manusia?
Nah, gading gajah yang cukup lembut untuk diukir inilah yang menyebabkan perburuan gading gajah masih banyak dilakukan, teman-teman.
Sayangnya tidak semua orang mengetahui kalau gading gajah tidak bisa tumbuh kembali.
Mereka menganggap gading gajah yang dipotong akan tumbuh kembali seperti gigi susu anak-anak.
Sama seperti yang dilakukan saat mendapatkan cula badak, pemburu juga banyak yang harus membunuh gajah terlebih dulu agar gadingnya mudah diambil.
Karena perburuan ini menurunkan populasi gajah di alam liar, saat ini, sudah ada beberapa negara yang melarang penjualan dan pembelian gading gajah, lo.
Wah, semoga semua negara terlibat dan berpartisipasi untuk melarang adanya perburuan, penjualan, dan penggunaan cula badak serta gading gajah, ya.
Lihat video ini juga, yuk!