Cerpen Anak: Indian Kecil

By Sarah Nafisah, Rabu, 10 April 2019 | 15:52 WIB
Cerpen Anak: Indian Kecil (Dwi Popi)

Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?

Cerpen anak hari ini berjudul Indian Kecil.

Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!

------------------------------------------

Baca Juga : Cerpen Anak: Tas yang Selalu Pulang Penuh

Elang Cokelat adalah nama seorang anak kecil dari suku Indian Amerika yang berusia 6 tahun.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Bunga Kaktus, kakak perempuannya, membantunya menyiapkan perlengkapan sekolah.

“Cepat pakai bajumu, Elang Cokelat! Jangan sampai terlambat di hari pertama sekolahmu! Kakak juga tidak mau terlambat,” kata Bunga Kaktus.

Baca Juga : Cerpen Anak: Kemeja Koboi

Elang Cokelat baru selesai mandi. Ia melihat baju barunya sudah tersedia di atas tempat tidurnya.

“Wah, baju baruku bagus, ya, Kak…” kata Elang Cokelat.

“Tentu saja bagus! Kakak dan Ibu menjahitnya berbulan-bulan,” kata Bunga Kaktus sambil tertawa.

Baca Juga : Unik, Ini 6 Tradisi Ulang Tahun di Dunia, Ada yang Dilumuri Tepung!

Dengan bangga, Elang Cokelat memakai baju barunya yang terbuat dari bulu rusa yang halus.

Ia juga memakai sepatu moccasin barunya yang berhias manik manik. Elang Cokelat tahu, kakaknya berhari-hari memasang manik-manik itu.

Terakhir, Elang Cokelat meletakkan di kepalanya ikat kepala bulu yang baru. Bulu itu adalah bulu asli seekor elang. Elang Cokelat dan ayahnya yang mendapatkannya ketika mereka berdua mendaki gunung.  

Baca Juga : Stasiun Antariksa Tiongkok Pernah Jatuh ke Bumi, Apa Penyebabnya, ya?

“Elang Cokelat, jangan lupa bawa bekal sekolahmu!” terdengar suara ibunya.

Elang Cokelat berlari ke ruang makan. Ibu tersenyum sambil memegang parfleche baru untuk Elang Cokelat.

Bekal makan siangnya ada di dalam parfleche itu. Parfleche adalah tas Indian yang berbentuk amplop, terbuat dari kulit.

“Sekarang, ayo, berangkat sekolah!” ajak Bunga Kaktus.

Baca Juga : Tak Hanya Manusia, Hewan-Hewan Ini Juga Bisa Menggunakan Alat untuk Makan

Dengan semangat, Elang Cokelat berjalan dengan kakaknya menuju ke sekolah. Kakaknya sudah duduk di kelas yang lebih tinggi.

Elang Cokelat melangkah cepat, mencoba menyamai langkah kakaknya.

Di sepanjang jalan, Elang Cokelat membayangkan apa yang akan terjadi di sekolah nanti. Ia yakin, baju barunya pasti paling bagus di sekolah.

Bunga Kaktus mengantarkan Elang Cokelat sampai ke depan kelasnya.

Baca Juga : Dulu Panda Suka Makan Daging, Kenapa Sekarang Hanya Makan Bambu?

“Kamu bisa sendiri, kan? Kakak mau ke kelas Kakak sekarang,” kata Bunga Kaktus. “Tuh lihat, teman-temanmu banyak. Mereka pasti baik-baik seperti kamu.”

Elang Cokelat sebetulnya agak takut ditinggal kakaknya. Namun, ia memberanikan diri dan mengangguk mantap. Anak Indian tak ada yang penakut.

“Iya, Kak, tidak apa-apa. Nanti aku kenalan dengan teman-teman baru,” kata Elang Cokelat mantap.  

Baca Juga : Memori Bisa Tiba-Tiba Muncul Ketika Mencium Bau Tertentu, Cari Tahu Fakta Hidung, yuk!

Setelah Bunga Kaktus pergi, Elang Cokelat memberanikan diri melihat ke sekeliingnya. Tiba-tiba saja, ia tidak merasa bangga sedikit pun dengan baju barunya.

Ternyata tidak ada satu pun dari murid laki-laki lain yang mengenakan baju kulit, moccasin manik-manik, dan ikat kepala bulu.

Di antara anak-anak kulit putih, ada beberapa anak Indian lain juga seperti Elang Cokelat.

Namun, mereka pun memakai celana panjang jeans, kemeja kain, dan sepatu boot bertali.   

Sepanjang pagi itu, Elang Cokelat melirik ke anak-anak lelaki lain teman-teman barunya.

Baca Juga : Wah, Perubahan Iklim Membuat Beberapa Makanan Tak Bisa Lagi Dinikmati

“Andai saja aku pakai pakaian seperti mereka. Sekarang, aku jadi berbeda dan aneh…” gumam Elang Cokelat merasa malu.

Saat makan siang, Elang Cokelat malu bergabung dengan teman-teman barunya. Ia berjalan diam-diam menuju ke belakang gedung sekolah. Di situ, ia membuka bekal makan siangnya sendirian.

“Hei… kenapa kamu makan sendirian di sini…” terdengar suara menyapa.

Baca Juga : Selamat Ulang Tahun Majalah Bobo! Ada yang Spesial di Edisi 01 Ini, lo!

Elang Cokelat menengok. Ternyata, ada seorang anak lelaki mendekatinya dan duduk di sampingnya. Di dadanya, ada stiker tempelan namanya. Kevin.

Kevin memandang pakaian baru Elang Cokelat yang bagus. Ia menghela napas. Kevin juga menatap kagum pada ikat kepala bulu Elang Cokelat. Ia berkata,

“Oh, andai saja aku punya pakaian sekolah Indian yang persis seperti milikmu.”

Baca Juga : Mewah! Begini Gaya Hidup Choupette, Kucing Kaya Raya di Dunia

“Hah? Kamu suka dengan pakaian Indian ini?” tanya Elang Cokelat terkejut.

"Iya, aku suka!" kata Kevin, lalu menambahkan lagi, “Semua teman-teman sekelas juga suka!”

“Semua teman sekelas?!” gumam Elang Cokelat semakin terkejut. Diam-diam, rasa bangganya muncul lagi.

Baca Juga : Wah, Ada Sepasang Buah Mangga yang Dijual dengan Harga Lebih dari 63 Juta Rupiah!

Namun, Elang Cokelat tidak ingin menjadi sombong. Ia segera membuka parfleche barunya dan mengeluarkan bekalnya.

“Apa kamu juga mau mencicipi masakan ala Indian ini?” tanya Elang Cokelat pada Kevin.

Kevin mengangguk senang. Mereka pun bertukar bekal.

Baca Juga : Inilah Sejarah Kemasan Botol Susu di Amerika Serikat, Siapa Suka Susu?

Cerita oleh: Dok Majalah Bobo. Ilustrasi: Dwi Popi

Tonton video ini, yuk!