Orang Dukha, Penggembala Rusa Nomaden Terakhir di Dunia

By Avisena Ashari, Rabu, 1 Mei 2019 | 15:37 WIB
Ilustrasi rusa kutub (MaxPixel's contributors)

Namun, orang Mongolia juga jarang bertemu rusa karena rusa memilih tinggal di tempat yang jarang ditinggali manusia. Yaitu di wilayah pegunungan yang masih asli suasana alamnya.

Nah, suku yang menggembala rusa seperti suku Dukha berpindah-pindah sesuai dengan arah rusa bergerak pergi.

Ini disebabkan oleh rusa yang mengikuti pertumbuhan padang rumput.

Saat musim dingin, suhu di Taiga bisa mencapai -40 derajat Celcius.

Namun, suku Dukha tetap senang merawat para rusa.

Karena rusanya berukuran besar, rusa di Mongolia ini juga dijadikan alat transportasi. Sementara susunya dikonsumsi para penggembala.

Suku Penggembala Rusa Nomaden Terakhir

Dahulu ada banyak suku yang memiliki gaya hidup seperti suku Dukha. Yaitu hidup berpindah-pindah sambil menggembala rusa.

Namun, sekarang suku Dukha jadi suku terakhir di dunia yang memiliki gaya hidup seperti ini.

Jumlah keluarga orang Dukha yang menggembala sambil berpindah ini menurun di tahun 1980-an, teman-teman.

Baca Juga : Mata Rusa Kutub Bisa Berubah Warna Sesuai Musim, Kok Bisa, ya?