Gawat, Kurangnya Kotoran Kuda Nil Membuat Ekosistem Danau Afrika Terancam

By Avisena Ashari, Jumat, 3 Mei 2019 | 16:02 WIB
Ilustrasi kuda nil di Afrika (MaxPixel's contributors)

Kotoran dari hewan herbivora lainnya biasanya akan dikeluarkan di padang rumput. Sehingga nutrisinya akan kembali ke tanah dan diserap oleh tumbuhan.

Namun, berbeda dengan hewan herbivora lainnya, kotoran kuda nil memberikan nutrisi di lingkungan air. Ini karena ia lebih banyak tinggal di air setiap hari.

Peneliti mengibaratkan kotoran kuda nil seperti pompa nutrisi dari tanah ke sungai dan danau.

Bagaimana Kotoran Kuda Nil Memberi Nutrisi di Danau?

Rata-rata, seekor kuda nil makan sekitar 40 kilogram rumput.

Nah, rumput di daerah danau Victoria ini diperkaya zat silikon yang membuat rumput tetap kuat dan terlindung dari hama.

Silikon dalam rumput ini dibutuhkan makhluk hidup yang tinggal dia air. Salah satunya adalah diatom, alga berukuran kecil yang jadi sumber makanan serangga dan ikan kecil.

Diatom ini juga berfungsi memproduksi oksigen dalam air, teman-teman.

Namun, akhir-akhir ini jumlah kuda nil di alam liar mengalami penurunan.

Berdasar keterangan dari African Wildlife Foundation, jumlah kuda nil di beberapa negara turun sampai 95 persen. Kuda nil banyak diburu secara liar, kehilangan habitat, dan terlibat konflik dengan manusia.

Baca Juga : Fakta Menarik Sungai Nil di Afrika, Sungai Terpanjang di Dunia!