Cerpen Anak: Bebek-Bebek Sasha

By Sarah Nafisah, Minggu, 5 Mei 2019 | 18:16 WIB
Cerpen Anak: Bebek-Bebek Sasha (Dok. Majalah Bobo/Redi)

Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?

Cerpen anak hari ini berjudul Bebek-Bebek Sasha.

Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!

------------------------------------------

Baca Juga : Cerpen Anak: Gara-Gara Nenek Lupa

Sasha membuka matanya. Pagi itu sungguh indah. Matahari bersinar terang melewati jendela kamar tidurnya. Pompi, anjing neneknya, tidur di sisi tempat tidurnya.

Sasha sangat senang berlibur ke Malang, ke rumah neneknya. Suasananya berbeda dengan di Jakarta, mulai dari bangun pagi sampai tidur malam.

“Ini waktunya bangun, Pompi,” kata Sasha sambil mengucek bulu punggung Pompi.

Baca Juga : Cerpen Anak: Bola Ami yang Hilang

Kini Sasha duduk di tepi tempat tidurnya. Hatinya tiba-tiba sepi ketika merasakan sunyi rumah neneknya. Hatinya sedih ketika teringat mengapa rumah itu sepi.

Nenek sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Itu sebabnya, Sasha yang sedang libur sekolah, ikut ibunya ke Malang, ke rumah Nenek.

Ibu dan Tante Nila, adik Ibu, bergantian menemani Nenek di rumah sakit. Sudah seminggu Nenek di rumah sakit. Sasha sering kesepian di rumah.

Baca Juga : Jadi Menu Kesukaan di Indonesia, Ternyata Ada Sindrom Nasi Goreng, lo!

“Guk guk!” Pompi menggonggong di pintu kamar, seakan mengajak Sasha keluar.

Sasha bergegas memakai sandal dan turun tangga menuju ke dapur.

Di meja makan, telah tersedia segelas susu hangat dan roti isi selai srikaya kesukaan Sasha.

Pasti Tante Nita yang menyiapkan, karena ibu Sasha menginap di rumah sakit menjaga Nenek.

Baca Juga : Meski Sudah Rutin Sikat Gigi, Kenapa Mulut Tetap Berbau Tak Sedap, ya?

“Sa, Tante ke pasar dulu, ya. Kalau mau main ke kolam, jangan terlalu dekat ke pinggir kolam, ya. Sebentar lagi Mbak Mimi akan datang menemanimu,” pesan Tante Nita yang sudah membawa keranjang belanjanya.

“Beres, Tante,” sahut Sasha sambil mengangkat jempolnya.

Tante Nita pun pergi. Saat itu, hati Sasha sunyi lagi.

Baca Juga : Dongeng Anak: Mombi dan Lampu Kunang-Kunang

“Guk guk!” Pompi menggonggong di sisi Sasha, seakan berjanji akan menemani Sasha. Seakan juga minta disiapkan sarapan pagi.

Sasha tersenyum dan mengusap kepala Pompi. Ia menyiapkan biskuit makanan Pompi dan susu di atas keset, lalu bersiap mandi.

Setelah mandi, Sasha kembali ke dapur. Ia mengambil sepotong besar roti. Sasha mencabik-cabik roti itu kecil-kecil, membungkusnya dengan kain serbet, dan menyimpannya di kantongnya.

Baca Juga : Berbeda Suhu Teh, Berbeda Juga Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh, lo!

Sasha tak lupa menuang susu wadah. Ia membuka pintu dapur dan tiga ekor kucing hitam menyambutnya girang.

Ketika Sasha meletakkan wadah di lantai, ketiga kucing itu langsung merubung dan minum dengan lahap. Mereka tiga kucing lucu milik Tante Nita. Nama mereka juga sama lucunya, Myang, Myung dan Myong.  

“Guk!” Pompi menggonggong memberi peringatan pada Sasha.

“Ayo, Pompi! Kamu sudah tidak sabar, ya,” ajak Sasha.

Baca Juga : Darah Kita Akan Berwarna Hijau saat Berada di Laut Dalam, Kok Bisa?

Di teras rumah, Sasha bertemu Mbak Mimi yang sedang menyapu halaman. Sejak Nenek masuk rumah sakit, mbak Mimi memang diminta Tante Nita datang untuk membantu Tante Nita merapikan rumah dan menemani Sasha saat tidak ada orang di rumah.

“Aku jalan dulu, Mbak Mimi....” seru Sasha pamit sambil berjalan pergi bersama Pompi.

Mereka menyeberangi padang rumput dan berhati-hati melewati pematang sawah. Sasha sangat menikmati udara desa yang segar. Pompi juga menggonggong gembira.

Baca Juga : Ada Hotel Berbentuk Kentang Raksasa, Berminat Menginap di Dalamnya?

Tak lama kemudian, mereka tiba di danau kecil yang seperti kolam. Di sana ada bebek-bebek yang berenang santai.

Bebek-bebek itu mendekat ke tepian ketika mendengar suara gonggongan Pompi. Mereka sudah mengenal suara itu karena Pompi dan Sasha sudah hampir seminggu selalu datang ke situ.  

Bebek-bebek itu tahu, Pompi datang bersama Sasha dan Sasha pasti membawa makanan lezat untuk mereka. Sasha bisa dengar suara kencang bebek-bebek itu menyambutnya.

Baca Juga : 3 Makanan Ini Enak tapi Bikin Sembelit, Pernah Mengalaminya?

“Kwek kwek kwek....” teriak mereka.

Sasha berjongkok di tepi kolam dan mengeluarkan serbet yang berisi potongan roti. Bebek-bebek itu datang mendekat ke tempat Sasha berjongkok.

Beberapa dari mereka sangat jinak dan naik ke tepi sungai sehingga mereka bisa mengambil remah roti yang berjatuhan di rumput.

Sasha mulai melempar remah remah roti ke air kolam.

Baca Juga : Agar Tidak Tergores, Hindari Bersihkan Layar Ponsel dengan 5 Benda Ini

"Kwek kwek kwek...."

“Ayo, teman temanku.... Makan yang banyak ya....” seru Sasha.

Bebek-bebek itu makan sambil terus berbunyi. Seakan menceritakan pengalaman mereka pada Sasha.

Sasha mendengarkan dengan sabar. Ia menduga-duga sendiri, apa saja yang sudah dialami bebek-bebek itu.

“Jangan-jangan, bebek-bebek ini bertanya tentang nenek? Kenapa nenek lama tidak terlihat? Sebab nenek juga biasa memberi makan mereka,” pikir Sasha. Maka, Sasha lalu bercerita,

Baca Juga : Ada Orang yang Punya Fobia Mandi, lo! Apa Sebabnya?

“Nenek sedang sakit. Makanya tidak bisa menemaniku memberi kalian makan....”

"Kwek kwek kwek...."

Bebek bebek itu seperti sedih. Namun, Sasha menghibur mereka.

“Tidak usah sedih. Kata Tante Nita, Nenek sudah mulai sehat. Besok, Nenek sudah bisa pulang dari rumah sakit. Makanya, hari ini Tante Nita membeli bunga segar untuk diletakkan di vas bunga dan menyambut Nenek pulang,” cerita Sasha.

Baca Juga : Bahasa Latin Termasuk Bahasa Mati, Apa Artinya, ya? #AkuBacaAkuTahu

Ooo, bebek bebek itu tampak lega, pikir Sasha. Ketika semua roti habis, Sasha ucapkan selamat berpisah pada bebek bebek itu.

“Terima kasih ya, kalian sudah menemani aku seminggu ini. Kalian sudah mendengar ceritaku tentang Nenek…”

Baca Juga : Plastik Pembungkus Ujung Tali Sepatu Ada Namanya, lo! Pernah Tahu?

Dia dan Pompi lalu jalan pulang. Di rumah, tiga ekor kucing menanti dan menyambut mereka.

Tante Nita juga sudah kembali dan sedang menata bunga di vas. Sasha menghela napas lega.

“Terima kasih, Tuhan. Nenek sudah sembuh....” gumam Sasha. Ia juga lega, karena bisa melewatkan masa kesepiannya sendirian di rumah Nenek.

Sasha merasa beruntung karena ada Pompi, Myang, Myung dan Myong, juga bebek-bebek di kolam yang menemaninya.

Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Redi

Baca Juga : Alien Sering Digambarkan Mirip Manusia, Apakah Alien Benar-Benar Mirip Manusia?

Tonton video ini, yuk!