Lebih Besar dari Supernova, Apa Itu Hipernova? #AkuBacaAkuTahu

By Avisena Ashari, Selasa, 7 Mei 2019 | 12:37 WIB
Ilustrasi hipernova (NASA/GSFC/Dana Berry)

Saat inti bintang ini kembali panas, helium bergabung menjadi karbon. Kemudian saat helium habis intinya mengembang dan mendingin.

Kemudian inti bintang ini menjadi katai putih dan berakhir menjadi katai hitam. Namun seluruh proses ini berlangsung selama milyaran tahun.

Supernova

Nah, supernova atau ledakan bintang bisa muncul ketika ada bintang yang sangat besar yang menggunakan bahan bakar hidrogennya dengan cepat.

Bintang yang bisa mengalami ini adalah bintang yang ukurannya sekitar lima kali lebih besar dari ukuran matahari, teman-teman.

Baca Juga : Mengenal Solstice, Hari Titik Balik Matahari Setiap Desember dan Juni

Karena menggunakan bahan bakar yang banyak, maka inti bintang memanas.

Panas menghasilkan tekanan dan tekanan ini membuat bintang tidak runtuh.

Gravitasi bintang mencoba menekan bintang dalam ruang sekecil mungkin. Di sisi lain bahan nuklir yang terbakar di inti bintang menciptakan tekanan luar yang kuat.

Saat bahan bakarnya habis, bintang mendingin. Ini mengurangi tekanan luar dan gravitasi masih menekan.

Terjadilah keruntuhan tiba-tiba saat seluruh massa bintang menuju pusatnya, tercipta gelombang kejut yang sangat besar. Sehingga lapisan luarnya meledak. Inilah supernova.