Kini, Hoho sudah kembali ke kandangnya. Ia kehilangan selera makan. Punggungya pedih karena terlalu lama berjemur di matahari. Matanya juga penuh airmata. Ia mungkin tak bisa bertemu Tia lagi.
Hoho ingat, hari itu sangat indah. Matahari bersinar cerah, bunga-bunga, kupu-kupu dan burung-burung juga tampak ceria. Namun yang paling ia ingat adalah laut besar dan Tia, sahabatnya. Hoho si keledai cokelat menunduk sedih lagi.
Baca Juga : Pernah Dengar Katak Pohon Mutiara? Ternyata Ada di Indonesia, lo!
Dari rumah Tia, di sebelah peternakan tempat Hoho tinggal, terdengar tangis Tia. Kini ia sedang sakit dan demam. Ia terlalu lama bermain di bawah sinar matahari musim panas bersama Hoho.
“Hohoooo… aku mau bertemu Hoho, temanku…” tangis Tia dalam mimpinya. Wah, Tia mengigau karena badannya panas tinggi.
“Jangan bikin dia sedih. Jangan bikin dia menangis,” kata dokter pada ayah Tia.
Baca Juga : Gawat, 50 Persen Tanaman Pisang Terkena Wabah Jamur Akibat Perubahan Iklim