Hewan Berukuran Besar Rentan Terkena Kanker, tapi Kenapa Paus Justru Kebal Terhadap Kanker?

By Tyas Wening, Selasa, 14 Mei 2019 | 12:30 WIB
Paus bungkuk (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Penelitian membuktikan kalau hewan yang mempunyai ukuran tubuh besar dan berumur panjang akan jauh lebih mudah terkena penyakit kanker dibandingkan hewan yang berukuran kecil serta berusia pendek.

Hal ini disebut sebagai Peto's Paradox, yaitu saat kanker tidak ada hubungannya dengan jumlah sel dalam suatu organisme.

Namun hal sebaliknya justru terjadi pada hewan berukuran besar, contohnya adalah gajah yang hanya memiliki risiko terkena penyakit kanker sebesar lima persen.

Sedangkan manusia justru memiliki peluang lebih besar untuk terkena kanker, yaitu 11 sampai 25 persen, lo.

Nah, berdasarkan hasil penelitian yang tertulis di Molecular Biology and Evolution, ternyata ada hewan berukuran sangat besar lainnya yang jauh lebih baik dalam menghindari kanker, yaitu paus bungkuk.

Baca Juga : Setelah Lama Dicari, Jenis Paus Orca Misterius Ini Akhirnya Ditemukan

Kanker Terbentuk dari Mutasi Sel

Nah, sebelum kita memahami bagaimana paus memiliki lebih sedikit peluang untuk terkena kanker, kita cari tahu dulu, yuk, bagaimana kanker bisa terjadi dalam tubuh baik manusia maupun hewan.

Kanker yang bisa menyerang tubuh terbentuk saat sel-sel di tubuh membelah dan bermutasi.

Tenang saja, teman-teman, mutasi sel adalah hal yang wajar terjadi dalam tubuh kita, kok, dan pada umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Namun kalau tubuh gagal memperbaiki mutasi sel yang terjadi, maka akibatnya adalah terjadi kanker.

Baca Juga : Jadi Anjing Favorit di Jepang, Ini Fakta Shiba Inu yang Menggemaskan!

Mutasi ini bisa terjadi secara acak dalam tubuh, maupun dipengaruhi oleh faktor lingkungan, teman-teman.

Pada manusia, faktor yang menyebabkan risiko terkena kanker biasanya adalah usia dan ukuran tubuh, karena semakin tua usia seseorang, pembelahan sel yang terjadi akan semakin tinggi.

Begitu juga dengan orang yang memiliki tubuh berukuran besar, mempunyai lebih banyak sel yang meningkatkan kemungkinan mutasi sel penyebab kanker.

Hiu Bertubuh Besar Secara Teori Rentan Terkena Kanker

Sebelumnya, sudah Bobo jelaskan, nih, kalau ukuran tubuh yang lebih besar akan membuat organisme menjadi rentan terkena kanker, karena jumlah sel yang lebih banyak dan kemungkinan mutasi sel kanker akan terjadi.

Teori ini juga dianggap berlaku pada hewan yang berukuran besar, seperti paus bungkuk, karena paus bungkuk memiliki tubuh dengan kadar lemak yang tinggi dan usia hidup bisa mencapai 90 tahun.

Namun dari penelitian yang dilakukan, paus bungkuk justru lebih jarang terkena kanker dibandingkan hewan lainnya, lo.

Baca Juga : Apa Fungsi Lubang Kecil di Telinga Kucing yang Terlihat Seperti Kantung?

Walaupun paus bungkuk memiliki risiko terkena kanker yang lebih rendah, tapi hewan ini tetap bisa terkena kanker dan beberapa penyakit lainnya seperti yang ditemukan pada spesies paus lain, misalnya paus biru.

Penelitian dilakukan pada paus bungkuk bernama Salt yang sudah diteliti sejak 1970-an di lepas pantai Massachusetts dan menjadi obyek penelitian yang sempurna karena riwayat hidupnya diketahui dengan baik.

Peneliti kemudian mengambil sampel DNA Salt dari kulitnya untuk membandingkannya dengan spesies paus dan mamalia lainnya.

Paus Mengembangkan Gen Penekan Tumor

Berdasarkan penelitian yang dilkukan, peneliti menemukan kalau bagian-bagian dari paus biru berkembang dengan sangat cepat jika dibandingkan dengan paus dan mamalia lainnya.

Bagian-bagian ini termasuk gen yang terkait dengan mengendalikan siklus sel, perbaikan DNA, dan pertumbuhan sel.

Semua hal tersebut adalah faktor penting yang mendukung sel-sel sehat berfungsi secara normal dan ketika manusia terkena kanker, gen inilah yang bermutasi.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa paus sudah mengembangkan banyak gen penekan tumor yang merupakan bentuk awal dari penyakit kanker, nih, teman-teman.

Baca Juga : Seperti Reporter Lalu Lintas, 2 Ekor Burung Camar Muncul di Kamera Pengawas Jalan Raya

Gen penekan tumor ini berguna untuk mencegah pertumbuhan sel dan perkembangan tumor berubah menjadi kanker.

Paus juga diduga memiliki tingkat mutasi yang lebih lambat dibandingkan dengan mamalia lainnya, lo, teman-teman.

Hasilnya, paus bisa mengurangi berapa banyak mutasi yang menyebabkan kanker pada tubuhnya muncul.

Akibatnya, meskipun bertubuh sangat besar dan bisa hidup lama mencapai 90 tahun, paus memiliki risiko terkena kanker yang lebih kecil dibandingkan mamalia lainnya.

Peneliti berencana untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui fitur genetik apa yang bisa menekan kanker dan melihat apakah nantinya temuan ini bisa diterapkan pada manusia.

Lihat video ini juga, yuk!