Peneliti baru saja menciptakan vaksin yang disebut sebagai vaksin malaria pertama dan diberi nama vaksin RTS,S.
Dengan vaksin ini, diyakini bisa memberikan perlindungan sebagian bagi anak-anak agar memperkecil kemungkinan tertular penyakit malaria.
Hal ini disebabkan karena pemberian vaksin tersebut bisa melatih sistem kekebalan tubuh untuk menyerang parasit penyebab penyakit malaria yang menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Dari uji coba awal yang sudah dilakukan dalam skala kecil, menunjukkan bahwa hampir 40 persen anak-anak usia lima sampai 17 tahun terlindungi dari malaria setelah menerima vaksin RTS,S.
Baca Juga: Apakah Berbahaya Jika Tidur Sambil Mendengarkan Musik? #AkuBacaAkuTahu
Vaksin Malaria Diuji Coba di Tiga Negara Afrika
Berdasarkan laporan tahunan terbaru pada malaria, penyakit ini tidak mengalami penurunan jumlah penderita. Padahal sebenarnya penyakit malaria bisa dimusnahkan dalam satu dekade atau sepuluh tahun.
Hal ini membuat penyakit yang banyak terjadi di Afrika dan Asia ini dikhawatirkan bisa menjadi penyakit yang menyerang banyak orang lagi.
Bahkan lebih dari 90 persen korban meninggal dunia dan 435.000 orang yang meninggal karena malaria berada di Afrika, khususnya menyerang anak-anak.
Itulah sebabnya uji coba vaksin malaria dalam skala atau jumlah besar akan dilakukan pertama kali di salah satu negara di Afrika, yaitu Malawi.