Namun uji coba vaksin malaria tidak hanya dilakukan di Malawi saja, nih, teman-teman, tapi juga dilakukan di dua negara lainnya, yaitu Kenya dan Ghana.
Ketiga tersebut dipilih untuk menerima uji coba vaksin malaria yang pertama karena meskipun sudah dilakukan program untuk mengatasi malaria, seperti pemasangan kelambu tidur, jumlah kasus penyakit malaria tetap tinggi.
Pengembangan Vaksin Malaria Dilakukan Selama Lebih dari 30 Tahun
Untuk menghasilkan vaksin yang bisa mencegah penyakit malaria, ternyata peneliti membutuhkan waktu lebih dari 30 tahun untuk mengembangkan vaksin RTS,S ini, lo.
Baca Juga: Hindari Makan Sambil Berdiri, Bisa Menganggu Sistem Pencernaan, lo
Para ilmuwan yang merupakan ilmuwan dari sebuah perusahaan obat mulai mengembangkan vaksin RTS,S pada 1987 yang lalu.
Bersama dengan beberapa organisasi serta koordinasi dai Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, vaksin RTS,S akhirnya berhasil dibuat dan dianggap bisa menjadi perlindungan pertama bagi anak-anak terhadap malaria.
Meskipun tingkat keampuhan dari vaksin ini hanya sekitar 40 persen saja, diharapkan vaksin RTS,S akan menambah langkah pencegahan yang sudah dilakukan.
O iya, vaksin ini harus diberikan sebanyak empat kali, yaitu sebulan sekali selama tiga bulan dan pemberian terakhir adalah 18 bulan kemudian dari pemberian ketiga.
Uji coba vaksin RTS,S ini rencananya akan selesai dilakukan pada tahun 2023 mendatang, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!