Bukan Berasal dari Mesir, dari Mana Mumi Tertua di Dunia Berasal?

By Cirana Merisa, Senin, 20 Mei 2019 | 12:31 WIB
Untuk apa jenazah dijadikan mumi? (Pixabay)

Bobo.id - Apa yang pertama kali terlintas di pikiran teman-teman saat mendengar kata "mumi"?

Mungkin teman-teman langsung memikirkan tentang jenazah yang dibalut kain perban putih dan dimasukkan ke dalam kotak.

Teman-teman juga mungkin berpikir kotak mumi ini akan disimpan di dalam gua yang berada di Mesir.

Baca Juga: Benarkah Sering Membawa Beban Berat Akan Memengaruhi Tinggi Badan?

Yap, Mesir memang identik dengan banyak hal, seperti gurun pasir, piramida, dan juga mumi.

Namun, tahukah teman-teman? Ternyata mumi tertua di dunia bukanlah berasal dari Mesir, lo.

Wah, lalu dari mana asalnya mumi tertua di dunia, ya? Yuk, cari tahu di sini!

Baca Juga: Ternyata Fast Food dan Junk Food Itu Berbeda, lo! Apa Perbedaannya?

Ada di Gurun Atacama

Mumifikasi ternyata telah dilakukan oleh masyarakat Chincorro yang tinggal di teluk pantai Gurun Atacama, Cile, sekitar 7000 Sebelum Masehi.

Mereka telah mengembangkan teknik mumifikasi sekitar 5000 SM, sekitar 2.000 tahun lebih awal sebelum masyarakat Mesir Kuno.

Bedanya lagi, masyarakat Mesir adalah peradaban kompleks yang memumikan raja mereka, Firaun.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ada Orang yang Fobia Kucing, lo! Apa Sebabnya, ya?

Sementara masyarakat Chinchorro adalah para pemburu dan pegumpul pra-keramik dengan tujuan mumifikasi untuk menghormati orang mati.

Ditemukan di Dekat Pantai

Mumi di Cile pertama kali ditemukan sekitar satu abad lalu oleh seorang arkeolog Jerman, Max Uhle.

Baca Juga: Unik! Ini Gunung Api Termuda di Dunia yang Baru Berusia 76 Tahun

Lokasi penemuan adalah di dekat pantai Arica yang kini bernama Chinchorro.

Mumi-mumi Chinchorro banyak yang ditemukan di bukit dengan ketinggian sekitar 139 meter, yaitu El Morro.

Ada 32 mumi dan peninggalan lain berupa artefak kini telah disimpan di museum Small Museo de Sitio Colon 10.

Kota modern Arica memang berada di permakaman masyarakat Chinchorro.

Baca Juga: Selain Sakura, 5 Bunga Cantik Ini Juga Mekar di Jepang pada Musim Semi

Namun, mumi Chincorro tertua ditemukan sekitar 112 kilometer sebelah selatan di Caleta Camarones, pantai yang tidak berubah selama 7.000 tahun.

Teknik Mumifikasi Masyarakat Chichorro

Ada beberapa teknik mumifikasi yang dilakukan oleh masyarakat Chinchorro, teman-teman.

Baca Juga: Kadar Karbon Dioksida di Bumi Mencapai Level Tertinggi, Apa Bahayanya?

Teknik pertama adalah mumi alami, yaitu mumifikasi yang dilakukan oleh alam.

Sejauh ini, sekitar 29 persen dari 282 mumi Chinchorro adalah hasil mumifikasi alam.

Teknik mumifikasi lainnya adalah mumi hitam, mumi merah, mantel lumpur, dan teknik perban.

Baca Juga: Mengapa Golongan Darah O Bisa Mendonorkan Darahnya ke Semua Orang?

Hal ini dikarenakan proses mumifikasi semakin kompleks seiring dengan berjalannya waktu.

Dukungan Iklim Kering

Salah satu alasan mengapa mumi bisa bertahan adalah iklim yang sangat kering dan tingkat salinitas tinggi dekat pantai.

Menurut penelitian, kondisi tersebut sangat sempurna untuk mengawetkan mumi.

Baca Juga: Apakah Mata Minus Bisa Sembuh dengan Makan Wortel? #AkuBacaAkuTahu

Salah satu ancaman nyata saat ini adalah perubahan iklim yang membuat hujan badai semakin sering terjadi.

Hujan mampu mengikis lapisan tanah dan memunculkan mumi-mumi itu ke permukaan.

Kini di teluk sekitar pantai tersebut, ada banyak peninggalan mumi dan artefak Chinchorro yang muncul ke permukaan.

Baca Juga: Mengapa Wajah Kita yang Dilihat di Cermin Berbeda dengan Hasil Selfie?

Nelayan setempat menutupinya dengan kotoran untuk mencegah pencurian makam.

Selain belum masuk dalam Situs Warisan Dunia, tidak ada ruang bagi mumi-mumi ini di museum Cile.

Bahkan banyak orang tidak tahu jika mumi-mumi tersebut merupakan yang tertua di dunia.

Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Kita Membuang Kotoran Kucing ke Dalam Kloset

(Penulis: Anggara Wikan Prasetya)

Lihat video ini juga, yuk!