"Seharusnya aku tinggal di rumah terus, supaya kulitku tidak hitam terbakar matahari. Dan aku dapat bersolek, agar selalu kelihatan cantik!" Begitulah keluhan Meiti setiap hari. Untuk melampiaskan kekesalannya Meiti mencambuki sapi-sapinya yang tak bersalah itu.
Sore itu, seperti biasa Meiti memerah susu. Tiba-tiba terdengar suara memanggil namanya, "Meiti! Meiti! Coba ke sini!" Meiti menoleh ke belakang. Tampak olehnya seorang nenek yang berdiri di pintu kandang.
Baca Juga: Bukan Singa atau Buaya, Ini 5 Predator yang Ditakuti di Alam Liar!
"Ada apa, Nek? Mau menggantikan aku menggembalakan sapi dan memerah susu?" tanya Meiti.
"Ooh, tidak! Aku mempunyai benda istimewa untukmu. Tentu kau menyukainya!" kata nenek itu.
"Benda apa, Nek? Sebuah kalung? Atau sepatu kaca? Coba kulihat!" tanya Meiti.
Baca Juga: Pohon Ceri yang Mudah Ditemukan Ini, Ternyata Berasal dari Amerika