Saat itulah Meiti teringat akan perkataan nenek yang memberikannya bangku perah susu. Ya, tadi siang ia mencambuki sapi-sapinya. Beginilah akibat yang harus diterimanya!
"Nek, maafkan aku! Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatanku! Aku akan menjadi seorang gembala yang baik. Tolonglah aku, Nek!" teriak Meiti sekuat-kuatnya.
Baca Juga: Apa Otak Kita Sengaja Membuat Mimpi Buruk? Cari Tahu Fakta Mimpi, yuk!
Setelah Meiti berkata demikian, bangku itu berhenti melompatlompat. Meiti segera pulang. Ia langsung berdiri di muka cermin. Tampak seluruh wajahnya penuh goresan. Rambutnya pun kusut. Betapa sedih hati Meiti. Kini ia bukan lagi Meiti yang cantik. Ia adalah Meiti yang berwajah buruk.
Meskipun begitu, Meiti lebih gembira, sebab ia mempunyai banyak teman. Karena ia tak pernah menyombongkan diri lagi.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Termasuk dalam Cabang Olimpiade, Ini Dia 4 Olahraga Tertua
Tonton video ini, yuk!