Dr. William mengatakan kalau usus buntu sepertinya berfungsi dalam mengembalikan sistem di tubuh ketika manusia mengalami penyakit yang menyebabkan infeksi. Yaitu penyakit infeksi yang menyebabkan respon berupa diare.
Evolusi Usus Buntu
Nah, tahun 2013, Dr. William Parker dan tim peneliti internasional meneliti tentang evolusi usus buntu, teman-teman.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan informasi berupa pola makan 361 mamalia, teman-teman.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa 50 spesies mamalia yang memiliki usus buntu berada dalam pohon evolusi yang berbeda-beda. Sehingga usus buntu sendiri harus berevolusi sebanyak sekitar 32 - 38 kali.
Menurut penelitian, usus buntu kemungkinan sangat berguna di tubuh manusia yang tinggal di negara berkembang sekitar tahun 1850 sampai 1890-an.
Di Amerika Serikat, fungsi usus buntu mulai menurun sejak 1950-an, sejak adanya toilet menjadi kebutuhan penting di sana.
Lalu, apakah sekarang usus buntu masih bisa melakukan fungsinya mengembalikan sistem setelah pencernaan mengalami masalah?
Baca Juga: Apakah Penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet Mirip dengan Cacar Air?