Meski terlihat seperti kucing rumahan, ada fitur unik yang membedakan kucing rumahan dan kucing liar. Ciri yang paling jelas adalah ekornya yang memiliki ekor bermotif cincin yang panjang dan memiliki ujung yang berwarna hitam.
Kucing liar ini disebut cat-fox karena tubuhnya yang ramping dan warna bulunya yang kemerahan seperti rubah.
Kucing ini dipercaya dibawa ke pulau Corsica zaman Neolitikum sekitar 8.000 tahun lalu, kemungkinan untuk membasmi hama seperti tikus.
Menurut keterangan peneliti, penduduk pernah melihat kucing ini dengan jelas pertama kali pada 2008, saat ia sedang mendekati kandang ayam.
Kemudian penelitian pertama tentang kucing ini dilakukan ahun 2016 saat ada beberapa ekor kucing liar yang terlihat. Sejauh ini pihak ONCFS baru mengidentifikasi 16 individu saja dan memasang alat pemantau pada 12 individu.
Namun, karena kucing liar ini sulit diamati, peneliti belum mengetahui perilaku dan pola makan kucing itu, teman-teman. Peneliti berharap analisis selanjutnya bisa menjelaskan perilaku kucing liar ghjattu-volpe ini.
Wah, pantas saja kucing ini jadi mitos, ya? Perilakunya misterius! Hihi..
Baca Juga: Kucing Suka Menggaruk Ujung Sofa dan Kursi, Mengapa Ia Melakukannya?
Yuk, lihat video ini juga!