Saat Pingsan dan Tidak Sadarkan Diri, Apa yang Terjadi di Tubuh dan Otak Manusia?

By Avisena Ashari, Selasa, 25 Juni 2019 | 14:44 WIB
Pusing dan mata seperti berkunang-kunang saat akan pingsan (SIphotography/iStockphoto)

Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang pingsan atau tidak sadarkan diri?

Atau mungkin teman-teman pernah mengalami pingsan karena kondisi tertentu seperti kepanasan atau kelelahan?

Saat akan pingsan, seseorang akan merasa kepalanya terasa ringan, telapak tangannya berkeringat, penglihatannya buram, pendengarannya terganggu dan mungkin perutnya terasa sakit.

Apa yang terjadi di tubuh dan otak manusia saat pingsan, ya?

Mengapa Manusia Bisa Pingsan?

Dalam istilah kesehatan, keadaan pingsan disebut dengan 'sinkop', teman-teman.

Keadaan pingsan bisa disebabkan oleh banyak faktor, namun biasanya kondisi ini disebabkan oleh keadaan di mana tidak ada cukup darah yang sampai ke otak.

Tekanan darah yang cukup dibutuhkan untuk mengantar darah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan di tubuh.

Posisi otak kita berada di atas jantung saat kita sedang duduk atau berdiri. Sehingga otak mengandalkan tekanan darah yang cukup untuk mengatasi gravitasi dan membawa darah ke bagian kepala.

Baca Juga: Cari Tahu Cara Vitamin Bekerja di Tubuh Kita, yuk! Seperti Apa, ya?

Sistem Saraf di Tubuh Manusia

Pemicu pingsan yang paling umum adalah penurunan tekanan darah karena respon vasovagal.

Respon vasivagal adalah refleks yang berkaitan dengan saraf vagus, teman-teman.

Saraf vagus ini terletak di sepanjang otak sampai ke jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.

Tugas saraf vagus ini adalah mengatur sistem saraf parasimpatik di tubuh. Saraf parasimpatik ini merupakan saraf yang bisa bekerja secara otomatis tanpa perlu dipikirkan lebih dulu.

Misalnya di jantung, saraf vagus melepaskan senyawa neurotransmitter bernama acetylcholine. Achetylcholine ini mengikat sebuah sel khusus yang bisa menurunkan denyut jantung.

Meskipun relaksasi baik untuk tubuh beristirahat, tidak dengan denyut jantung yang terlalu rendah, karena bisa mengarah pada hilang kesadaran.

Untuk tetap sadar dan memompa darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh dengan tekanan yang sesuai, jantung harus memiliki denyut dengan jumlah tertentu setiap menitnya.

Selain saraf parasimpatik, ada juga sistem saraf simpatetik. Sistem saraf ini bertanggungjawab untuk respon fight-or-flight yang bisa terjadi saat kita takut atau senang.

Baca Juga: Mengapa Jantung Berdegup Kencang Saat Takut atau Senang? #AkuBacaAkuTahu

Saraf simpatetik memastikan pembuluh darah kecil di jaringan tubuh mempertahankan tingkat penyempitan dasar.

Ketahanan ini terjadi karena darah mengalir lewat seluruh pembuluh darah sempit yang berkontribusi pada tekanan darah untuk seluruh sistem di tubuh.

Meningkatnya aktivitas saraf parasimpatik membalik keadaan itu dan membuat darah jadi lebih lama di jaringan perifer (yang jauh dari pusat) dan tidak menuju ke jantung atau otak. Karena kurangnya ketahanan dan denyut jantung yang menurun, akan terjadi penurunan tekanan darah secara dramatis.

Inilah kemudian yang membuat tubuh hilang kesadaran atau pingsan.

Pingsan yang Disebabkan oleh Penglihatan atau Suara

Ada orang yang bisa pingsan saat melihat hal tertentu, misalnya darah atau hewan yang ditakutinya. Proses apa yang terjadi di tubuh sampai memicu respon saraf vasovagal, ya?

Biasanya ketika tubuh mengalami pemicu stres seperti hal yang menakutkan, akan ada respon rasa takut yang meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik. Ini membuat denyut jantung meningkat.

Tubuh secara refleks akan menyeimbangkan dengan meningkatn aktivitas saraf parasimpatik untuk memperlambat denyut jantung supaya normal.

Tapi, jika sistem parasimpatik terlalu banyak bertindak dan denyut jantung semakin menurun, otak hanya mendapatkan sedikit oksigen dari darah dan akhirnya hilang kesadaran.

Baca Juga: Bukan Sekadar Istirahat, Tidur Nyenyak Penting Bagi Ingatan Otak, lo!

Pingsan Adalah Bentuk Perlindungan Tubuh

Saat pingsan, seseorang akan jatuh ke lantai atau merosot di tempat duduknya. PEneliti mengatakan ini adalah bentuk perlindungan tubuh.

Posisi tubuh yang berbaring saat pingsan, otak dan dan jantung ada di posisi yang sejajar sehingga tidak memerlukan usaha yang terlalu besar untuk melawan gravitasi saat mengirimkan darah berisi oksigen ke otak.

Namun, proses saat seseorang jatuh dari posisi berdiri menjadi berbaring merupakan aspek yang berbahaya dari keadaan pingsan. Karena saat jatuh, kepala seseorang bisa terbentur dan menyebabkan cedera.

Jika teman-teman merasakan gejala akan pingsan seperti pusing, pandangan yang kabur, atau telapak tangan berkeringat, coba membungkuk atau rebahan dan angkat kaki kita ke atas untuk melancarkan darah ke otak.

Baca Juga: Kita Tidak Sadar Saat Dibius, Ini yang Terjadi di Tubuh Ketika Dibius

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!