Wah, Iklim di Malang Kembali Seperti 20 Tahun yang Lalu, Baik atau Tidak, ya?

By Avisena Ashari, Selasa, 25 Juni 2019 | 10:14 WIB
Gunung Bromo di Malang (Fathiya Rahmani /Wikimedia Commons)

Bobo.id - Sekarang kita sedang mengalami musim kemarau nih, teman-teman.

Di musim kemarau, suhu udara pada pagi dan malam hari akan lebih dingin dari biasanya.

Bahkan, di wilayah pegunungan seperti kawasan Dieng di Kabupaten Banjarnegara suhu udara mencapai -9 derajat, lo.

Begitupun di kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Malang, yang suhunya mencapai 0 derajat.

Di dua wilayah ini sudah terlihat adanya fenomena frost atau embun es, teman-teman.

Fenomena frost adalah fenomena ketika embun menjadi dingin dan membeku, karena suhu udara sangat rendah.

Oh iya, menurut Bapak Aminudin, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, iklim di Malang kembali seperti 20 tahun yang lalu, lo.

Iklim di Malang Seperti 20 Tahun Lalu

Kok bisa, iklim di Malang disebut kembali seperti 20 tahun lalu?

Baca Juga: Menurut Ahli, Letusan Gunung Tambora Mengubah Dunia, Kenapa, Ya?

Menurut Bapak Aminudin, kesimpulan ini bisa dilihat dari suhu terendah yang tercatat di Malang saat musim kemarau.

Beliau mengatakan kalau Stasiun Klimatologi Karangploso pernah mencatat suhu terendah 14 derajat Celcius sekitar 20 tahun yang lalu.

Setelah itu, suhu terendah saat musim kemarau tidak pernah mencapai suhu sedingin itu, teman-teman.

Nah, pada musim kemarau tahun ini, Stasiun Klimatologi Karangploso mencatat suhu terendah mencapai suhu 15,6 derajat Celcius.

Apakah Iklim yang Seperti 20 Tahun Lalu Ini Baik?

Karena musim kemarau masih berlangsung, Bapak Aminudin belum bisa memprediksi suhu terendah yang akan terjadi musim kemarau tahun ini.

Tapi, menurut pihak BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, suhu yang kembali seperti 20 tahun lalu ini mengarah ke hal positif.

Baca Juga: Udara Dingin Beraroma Lebih Enak dan Terasa Lebih Kering, Kenapa, ya?

Menurut Bapak Aminudin, iklim yang semakin baik ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan penduduk di area Malang Raya, yaitu Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

Saat ini, beberapa titik di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semer (TNBTS) sudah diselimuti es dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus mendatang.

Apa kamu berminat menyaksikan langsung fenomena tahunan ini sambil merasakan iklim di Malang yang seperti 20 tahun lalu?

Baca Juga: Antara Kutub Utara dan Kutub Selatan, Mana yang Lebih Dingin?

Fenomena frost di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Dok. Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru via Kompas.com)

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!