Peneliti menemukan kalau kita merasa risih saat mendengar suara yang tidak menyenangkan karena interaksi antara dua area di otak.
Dua area ini adalah korteks pendengaran yang memproses suara dan amigdala yang aktif saat memproses emosi negatif.
Misalnya, ketika seseorang berteriak, amigdala mengambil alih dan meningkatkan aktivitas di kompleks pendengaran dan menciptakan reaksi yang negatif.
Aktivitas ini lebih tinggi dibandingkan saat kita mendengar bunyi atau suara yang menyenangkan.
Bunyi yang Lebih Menganggu dari pada Suara Jari Menggaruk Papan Tulis
Berdasar analisis akustik peneliti, ditemukan bahwa bunyi yang berkisar antara 2000 sampai 5000 Hertz dianggap tidak menyenangkan bagi para peserta.
Saat itu, peneliti berharap kalau mengetahui reaksi otak pada bunyi-bunyian seperti ini bisa membantu orang-orang dengan kondisi pendengaran yang sensitif terhadap bunyi yang keras.
Namun, dalam penelitian itu, ada temuan menarik lainnya, lo. Para peserta rupanya menganggap ada bunyi lain yang lebih menganggu dibandingkan suara kuku yang menggaruk papan tulis kapur.
Baca Juga: Keluarkan Air yang Masuk ke Dalam Telinga dengan 5 Cara Ini, yuk!