Nah, karena saraf ini dinonaktifkan, maka kita butuh stimulus yang lebih besar agar bisa bersin saat sedang tidur.
Kalaupun kita mendapat stimulus untuk bersin, maka teman-teman harus berada dalam keadaan terbangun dari tidur lebih dulu bari kemudian bersin.
Bersin Melibatkan Kerja Otot
Selain membutuhkan rangsangan atau stimulus, bersin juga melibatkan kerja saraf juga otot, teman-teman.
Otak kita memang tidak ikut tidur ketika kita tidur, tapi otot dan beberapa saraf kita dinonaktifkan.
Baca Juga: Rupanya Mimpi Kita Saat Tidur Juga Dipengaruhi oleh Suhu di Kamar, lo!
Ketika bersin, otot yang terlibat adalah otot tenggorokan, dada, diafragma sampai perut.
Nah, semua otot yang terlibat saat terjadinya bersin ini ikut tertidur, teman-teman, padahal bersin terjadi karena adanya kontraksi otot.
Karena otot tertidur, maka kita tidak bisa bersin saat sedang tidur, teman-teman.
Ternyata dengan membaca, kita jadi tahu banyak hal, nih.
Yuk, banyak membaca agar semakin banyak informasi yang kita ketahui!
#AkuBacaAkuTahu
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!