Bobo.id - Di beberapa negara, serangga dijadikan sumber protein untuk dimakan, lo, teman-teman.
Di Thailand misalnya, serangga sering dijadikan sate. Di Indonesia juga ada jangkrik dan laron yang dikonsumsi, lo.
Di Asia Tenggara dan Amerika Latin, hidangan dengan serangga mudah ditemukan. Namun, hidangan ini jarang ditemukan di negara-negara barat.
Nah, di Inggris, ada peternakan serangga yang memperkenalkan berbagai olahan makanan dari cacing dan berbagai serangga lainnya.
Peternakan Horizon Insects di London adalah peternakan pertama di Inggris yang beternak serangga untuk dijadikan makanan, teman-teman.
Salah satu serangga yang paling sering digunakan adalah ulat hongkong atau Tenebrio molitor.
Ulat hongkong ini juga dikenal sebagai ulat tepung dan merupakan larva kumbang darkling.
Di Indonesia, ulat ini juga dikenal sebagai campuran pakan ternak.
Menurut co-founder Horizon Insects, Laurence Mohan, ulat tepung ini merupakan salah satu serangga yang paling umum dijadikan bahan makanan.
Baca Juga: Ada Serangga yang Tinggal di Kulit Wajah Manusia, Serangga Apa, ya?
Ada juga jenis serangga ulat jerman yang sama-sama larva kumbang. Bedanya, ukuran ulat jerman Zophobas morio lebih besar.
Serangga ini sering dijadikan pakan bagi burung kicau, teman-teman.
Jenis serangga lain yang diternakkan di sana adalah jangkrik yang aman dimakan.
Merawat Serangga yang Bisa Dimakan
Serangga dan larva yang ada di peternakan Horizon Insects ini makan sayuran, teman-teman.
Sayuran yang diberikan pada serangga ini adalah sayuran dari toko pertanian lokal. Sisa sayuran yang akan dibuang bisa diberikan pada larva sehingga tidak menambah sampah sisa makanan.
Selain sayuran, serangga di Horizon Insects juga diberi campuran dedak.
Wah, bagaimana rasa serangga itu jika dicampurkan dalam makanan, ya?
Baca Juga: Ada Roti yang Dibuat dari Tepung Kecoak, Proteinnya Tinggi, lo!
Serangga Dicampurkan dalam Makanan
Rasa larva ulat hongkong jika dicampurkan dalam makanan sedikit memiliki rasa seperti kacang, sementara ulat jerman memiliki tekstur seperti daging ayam. Namun rasanya tentu berbeda dari daging biasanya, teman-teman.
Untuk membuat makanan seperti burger, cacing dimasak terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan bahan membuat patty. Ada yang dicampur dengan daging, ada juga yang dicampur dengan tepung buncis.
Ada juga ulat dan serangga lain yang dicampurkan dalam salad dan berbagai makanan lainnya.
Selain dicampurkan langsung dalam makanan, ulat ini juga bisa dijadikan tepung untuk bahan masakan lain seperti kue dan biskuit.
Meski ukurannya kecil, ulat-ulat itu kaya akan protein, teman-teman.
Mengapa Mencampurkan Serangga dalam Makanan?
Serangga dianggap sebagai sumber protein yang ramah lingkungan, nih.
Ini karena untuk beternak larva kepik, hanya dibutuhkan lahan peternakan sebesar 10 persen dari besar lahan peternakan untuk sapi pedaging.
Selain itu, larva kepik ini membutuhkan air yang tidak terlalu banyak serta memproduksi karbon dioksida yang lebih sedikit.
Wah, apa teman-teman berani mencoba mencicipi makanan berbahan serangga yang bisa dimakan?
Baca Juga: Apakah Kupu-Kupu Ingat Kalau Ia Pernah Jadi Ulat? #AkuBacaAkuTahu
Yuk, lihat video ini juga!