Bobo.id - Apa teman-teman salah satu penggemar nasi padang?
Meski namanya nasi padang, hidangan ini bisa dengan mudah kita temukan hampir di seluruh Indonesia, lo.
Nasi padang jadi favorit banyak orang karena pilihan lauknya yang beragam dan rasanya yang nikmat.
Oh iya, apa teman-teman pernah membawa pulang atau membungkus nasi padang dari rumah makan padang?
Biasanya, porsi nasi padang yang dibungkus lebih banyak dari pada jika disajikan langsung di rumah makan padang, lo!
Alasan Nasi Padang Lebih Banyak Kalau Dibungkus
Menurut wawancara Kompas.com dengan ahli kuliner Minang, Reno Andam Suri, membungkus nasi padang dengan porsi yang lebih banyak daripada saat disajikan di rumah makan adalah kebiasaan di semua rumah makan padang.
Beliau mengatakan ada beberapa alasan mengapa nasi padang yang dibungkus porsinya lebih banyak, teman-teman.
Baca Juga: Bisa Jadi Pengganti Nasi, Buat Salad Kentang Keju untuk Buka Puasa, yuk!
1. Nasi yang Dibawa Pulang Dimakan Bersama
Jika dibawa pulang, umumnya nasi padang tidak akan dinikmati bersama-sama, teman-teman.
Karena pedagang memikirkan kalau makanan itu akan dimakan lebih dari satu orang.
2. Estetika Nasi Bungkus
Bukan hanya melihat kemungkinan nasi akan dimakan lebih dari satu orang saja, lo.
Menurut Ibu Reno, setiap rumah makan padang punya patokan masing-masing untuk menentukan jumlah centong nasi yang dibungkus.
Ini diperhatikan agar saat dibungkus, besarnya nasi terbentuk bagus. Ini juga memengaruhi sayuran dan kuah yang melengkapi nasi padang.
Pedagang memikirkan kalau nasinya banyak dan lauknya hanya satu saja maka ada yang kurang. Makanya ditambahkan kuah kari, sayur nangka, daun singkong rebus, dan sambal hijau.
Kemudian ada juga versi lain alasan nasi bungkus lebih banyak kalau dibungkus, nih.
Kisah Zaman Belanda
Ada pendapat bahwa asal mula porsi nasi padang ini, teman-teman.
Alkisah, rumah makan padang zaman dahulu banyak dikunjungi oleh kaum elite seperti saudagar kaya Indonesia dan orang Belanda.
Baca Juga: Padang Doro Ncanga, Padang Savana Dipenuhi Ternak yang Dilepas Liar
Ini membuat rakyat jelata sungkan untuk makan di rumah makan padang.
Pedagang pun menambahkan porsi nasi lebih untuk orang yang membeli nasi padang untuk dibungkus, supaya cukup dimakan lebih dari satu orang.
Biaya Mencuci Piring
Pemilik rumah makan padang dikenal detail, teman-teman. Salah satu yang diperhatikan adalah biaya operasional.
Di rumah makan, pemilik harus mengeluarkan biaya untuk mencuci piring seperti membeli sabun dan membayar gaji karyawan.
Karenanya, nasi padang yang disantap di rumah makan langsung porsinya lebih sedikit sebagai ganti dari biaya mencuci piring.
Wah, yang manapun alasannya, nasi khas Sumatra Barat ini memang nikmat, teman-teman!
Baca Juga: Benarkah Cincau Bisa Meredakan Panas Dalam? Yuk, Cari Tahu Obat Alami Panas Dalam
Yuk, lihat video ini juga!