Mengapa Hidung Kita Bisa Berhenti Mencium Aroma yang Awalnya Asing?

By Avisena Ashari, Rabu, 3 Juli 2019 | 17:02 WIB
Ilustrasi hidung (Ode/Majalah Bobo )

Aroma yang mencurigakan juga bisa dideteksi otak sebagai makanan yang seharusnya tidak kita konsumsi, misalnya karena sudah membusuk.

Otak kita melakukan tugasnya memperingatkan kita untuk tidak mendekati sumber aroma yang dianggapnya berbahaya.

Setelahnya, otak akan mengubah fokus dan memproses aroma yang lainnya lagi.

Saat itu, otak menurunkan intensitasnya mencium aroma yang sebelumnya kita cium, teman-teman.

Ini disebut dengan adaptasi olfaktori.

Proses Adaptasi Olfaktori

Saat kita menangkap sebuah aroma, ada molekul aroma yang masuk ke dalam hidung kita.

Saluran penciuman kita ini terhubunga dengan 10 juta sel saraf, lo. Tugas sel saraf ini tugasnya menangkap molekul aroma yang kita hirup.

Molekul ini bisa terikat dengan setiap sel saraf penerima, nih. Kemudian, terjadilah sebuah reaksi elektrokimia.

Setelahnya, neuron akan mengirimkan sinyal ke olfactory bulb, bagian di otak yang mengatur penciuman.

Semakin banyak molekul sejenis yang terikat pada sel saraf penerima, maka sinyal ke otak akan semakin kuat dan kita akan semakin mencium aroma itu.

Baca Juga: Mengapa Ada Orang yang Suka Aroma Khas dari Buku? #AkuBacaAkuTahu