Wah, Air Kelapa Ternyata Bisa Dijadikan Kulit Pengganti Bahan Pembuatan Tas dan Sepatu!

By Tyas Wening, Kamis, 11 Juli 2019 | 16:28 WIB
Produk yang dibuat dari Malai yang berasal dari air kelapa (Malai)

Bobo.id - Gaya hidup vegan ternyata tidak hanya berasal dari pola makan yang tidak mengonsumsi olahan hewani saja, lo, teman-teman.

Vegan juga bisa dilakukan dengan cara tidak menggunakan berbagai aksesoris seperti tas atau sepatu yang berbahan kulit hewan, baik sapi, ular, atau buaya, lo.

Nah, untuk menggantikan aksesoris berbahan kulit hewan, sebuah perusahaan dari India menciptakan pengganti kulit hewan untuk membuat sepatu, tas, maupun dompet.

Uniknya, bahan pengganti ini diciptakan dari air kelapa! Wah, bagaimana caranya air kelapa bisa digunakan untuk membuat berbagai aksesoris tadi, ya?

Baca Juga: Bingung Memilih Buah? Ini 5 Cara Memilih Buah-buahan yang Segar

Kulit Vegan dari Air Kelapa dan Serat Pisang

Kulit vegan dari air kelapa ini diciptakan oleh dua orang bernama Susmith Suseelan yang adalah perancang produk dan bekerja sama dengan seorang peneliti bahan bernama Zuzana Gombosva.

Produk kulit vegan yang diciptakan oleh Pak Suseelan dan Ibu Gombosva ini diberi nama Malai dan terbuat dari bahan utama berupa air kelapa.

Kulit vegan ini dikembangkan dari selulosa bakteri yang tumbuh dari sisa air kelapa yang diberikan bakteri tertentu.

Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi, karena semua tanaman terbuat dari molekul selulosa.

Selulosa ini tidak bisa dicerna oleh manusia, lo, dan hanya hewan yang punya enzim selulase saja yang bisa mencerna selulosa.

Pada tanaman, selulosa merupakan zat utama dalam dinding sel tanaman, yang membantu tanaman tetap bisa berdiri tegak.

Nah, untuk membuat kulit vegan Malai ini, air kelapa yang berasal dari sisa pabrik pengolahan kelapa akan diberikan bakteri tertentu yang membantu pertumbuhan serat selulosa.

Setelah serat selulosa terbentuk, selanjutnya serat ini dicampur dengan serat alami lainnya, teman-teman, seperti serat pisang, rami, atau daun jati.

Proses pembentukan selulosa dari air kelapa (Malai)

Baca Juga: 3 Tempat Liburan di Tangerang yang Bisa Dikunjungi untuk Berlibur

Tujuannya adalah untuk menciptakan daya tahan dan tekstur sari serat tadi, sehingga tahan air dan bisa diolah menjadi berbagai aksesoris, seperti tas, dompet, sepatu, atau aksesoris lainnya.

O iya, pencampuran serat alami lain dengan Malai akan memberikan karakteristik yang berbeda juga, lo.

Produk yang Aman Digunakan

Sama seperti nama produk yang diciptakan, perusahaan Malai yang ada di India ini adalah perusahaan dengan sistem berkelanjutan, teman-teman.

Artinya, perusahaan ini didirikan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan atau sosial agar nantinya generasi berikutnya punya cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya.

Nah, perusahaan ini disebut sebagai perusahaan berkelanjutan karena dalam memproduksi Malai, mereka menggunakan limbah pertanian dari industri kelapa yang ada di India Selatan.

Perusahaan ini mengumpulkan limbah berupa air kelapa yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika dibuang begitu saja.

Setiap harinya, satu unit pengolah kelapa bisa menyalurkan sekitar 4.000 liter air kelapa yang digunakan untuk membuat 320 meter persegi Malai, lo.

Meskipun terbuat dari limbah air kelapa, Malai ternyata merupakan bahan yang tahan lama dan aman digunakan, teman-teman.

Hasil akhir Malai punya kualitas yang sebanding dengan kulit hewan yang biasa digunakan dan tidak akan menimbulkan alergi atau penyakit lainnya.

Baca Juga: Punya Nama yang Hampir Sama, Apakah Macaron dan Macaroon Berbeda?

Diciptakan untuk Mengurangi Pencemaran Industri

Tas, dompet, sepatu, atau aksesoris lainnya yang dibuat dari kulit hewan ternyata menyebabkan pencemaran industri yang cukup berpengaruh pada lingkungan.

Selain itu, pembuatan berbagai aksesoris tadi juga tidak berkelanjutan, teman-teman, sehingga menyisakan banyak limbah.

Nah, pembuatan Malai ini bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan sisa limbah yang muncul dari industri pengolahan kulit hewan.

Baca Juga: Bahan-Bahan Alami Ini Bisa Kita Jadikan Pertolongan Pertama, lo!

Proses produksi kulit vegan ini juga aman bagi lingkungan karena menggunakan lebih sedikit sumber daya, yaitu energi dan air selama pembuatan.

Bahan kimia beracun juga tidak digunakan dan tidak menyakiti hewan dalam produksi kulit vegan ini, lo.

Saat ini, sudah banyak merk besar yang bekerja sama dengan Malai dan mulai mengganti kulit hewan yang digunakan dengan kulit vegan dari air kelapa ini, teman-teman.

 

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!