Sejarah Kyushoku, Makan Siang Sekolah di Jepang yang Dimulai Tahun 1889

By Tyas Wening, Sabtu, 13 Juli 2019 | 16:10 WIB
Contoh makan siang sekolah di Jepang (Pixabay)

Biksu tadi kemudian mulai menyediakan makan siang sederhana berupa onigiri atau bola nasi, ikan panggang, dan acar untuk para murid di sekolahnya.

Ternyata program makan siang itu sukses dan kabarnya meluas ke berbagai daerah lain, teman-teman.

Berbagai sekolah di Jepang kemudian mulai menyediakan makan siang untuk para muridnya dengan menu nasi yang dicampur daging atau ikan dengan sayuran, dan sup miso khas Jepang.

Perang Dunia II Membuat Makan Siang Sekolah Dikurangi

Tahun 1939, terjadi sebuah perang global yang disebut sebagai Perang Dunia II dan melibatkan banyak negara di dunia, termasuk Jepang, teman-teman.

Baca Juga: Digunakan untuk Minta Tolong, Cari Tahu Makna

Perang Dunia II ternyata juga berpengaruh pada makan siang yang disediakan berbagai sekolah di Jepang.

Makan siang sekolah harus dikurangi dan dipotong karena banyak bagian negara di Jepang kekurangan makanan saat perang dunia.

Hal ini menyebabkan kekurangan gizi terus berlanjut meskipun perang dunia sudah berakhir tahun 1945 dan membuat banyak anak di Jepang memiliki gizi yang tidak sesuai dengan usianya.

Tahun 1947, beberapa pihak kemudian mulai memberikan bantuan kepada para siswa yang ada di Jepang, yaitu berupa makan siang dan susu bubuk dari Amerika dan UNICEF juga memberikan bantuan pengiriman susu bubuk gratis.

Baca Juga: Sering Dibuang, Padahal Bagian Buah dan Sayur Ini Bisa Dimakan, lo!