Batu Malin Kundang di Pantai Aia Manih, Benarkah Merupakan Batu dari Cerita Rakyat Malin Kundang?

By Tyas Wening, Senin, 15 Juli 2019 | 15:00 WIB
Batu Malin Kundang yang ada di Pantai Aia Manih. (Wikipedia.org)

Setelah Mande Rubayah selesai berdoa, langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap dan hujan turun dengan sangat lebat.

Badai besar menghantam kapal Malin Kundang hingga hancur berkeping-keping dan terbawa ombak sampai ke pantai.

Nah, setelah badai reda dan Matahari kembali bersinar keesokan paginya, ditemukan kepingan kapal yang sudah menjadi batu dan sebongkah batu yang terlihat seperti tubuh manusia yang sedang bersujud.

Batu ini kemudian dipercaya sebagai tubuh Malin Kundang yang terkena kutukan ibunya karena apa yang dilakukannya terhadap Mande Rubayah.

Baca Juga: Dalam Rangka Hari Anak Internasional, Main Engklek Lagi, yuk!

Batu Malin Kundang Sudah Dilapisi Semen

Kalau teman-teman berkunjung ke Pantai Aia Manih, batu Malin Kundang ini akan dengan mudah ditemukan.

Namun, saat ini, batu Malin Kundang sudah tidak lagi sepenuhnya merupakan batu, teman-teman.

Batu Malin Kundang yang terlihat seperti sosok laku-laki yang sedang bersujud ini sekarang sudah dilapisi dengan semen.

Baca Juga: Desa ini Aman dan Tidak Pernah Ada Pencuri, Inilah Desa Eibenthal

Penyebab batu Malin Kundang dilapisi dengan semen adalah karena batuan aslinya pernah hancur akibat sering dihantam ombak pasang.

Nah, saat ini kita bisa melihat batu Malin Kundang secara utuh dan berbentuk seperti orang bersujud yang dipercaya adalah Malin Kundang yang meminta pengampunan dari ibunya.

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!