Feseekh yang Disukai Banyak Orang Sejak Peradaban Mesir Kuno
Alasan mengapa banyak orang tetap suka mengonsumsi feseekh adalah ada tempat tertentu yang menyediakan menu feesekh yang diolah oleh ahli. Ahli feseekh disebut ‘fasakhani’.
Di Mesir, ada beberapa kedai yang menjual feesekh ini sejak awal tahun 1900-an. Wah, lama sekali, ya?
Makanan tradisional ini adalah fermentasi ikan yang rasanya asin, teman-teman.
Resep feseekh sendiri sudah ada sejak peradaban Mesir Kuno, lo!
Setiap musim semi, Sungai Nil akan surut, teman-teman. Saat Sungai Nil surut, ada banyak ikan-ikan belanak yang tertutup garam laut dan pasir.
Bangsa Mesir Kuno pun mengambil ikan itu dan menganggap rasanya enak.
Baca Juga: Fakta Menarik Sungai Nil di Afrika, Sungai Terpanjang di Dunia!
Menu Feseekh Modern
Saat ini, ikan belanak dibersihkan dengan hati-hati dan kemudian disemprot dengan garam. Kemudian, ikan itu disimpan dalam sebuah tong yang sudah disterilkan.
Ikan ini kemudian diawetkan dalam tong kira-kira selama 25 hari sampai siap disajikan.
Biasanya, ikan ini dikonsumsi dengan sayur-sayuran, teman-teman.
Rahasia pengolahan feseekh ini terletak pada garam yang berfungsi membuat ikan itu jadi "matang" dan mencegahnya membusuk.
Nah, yang menyebabkan ikan ini berbahaya adalah jika tidak diolah dengan kadar garam yang cukup atau saat ditangkap ikan itu sudah mati. Inilah yang menyebabkan adanya bakteri C. botulinum yang menyebabkan botulisme.
Baca Juga: Bukan Berasal dari Mesir, dari Mana Mumi Tertua di Dunia Berasal?