Saat telur berada dalam kotak kedap suara inilah peneliti akan memutarkan suara predator alami mereka di Pulau Salvora, lo, yaitu mink.
Sedangkan dua telur lainnya yang berasal dari kelompok kontrol juga diletakkan di kotak kedap suara, tapi tanpa adanya suara mink.
Setelah percobaan selesai dilakukan, telur kemudian dikembalikan ke inkubator masing-masing , berdampingan dengan telur yang tidak dikeluarkan sama sekali dari inkubator sampai penelitian selesai.
Baca Juga: Lobster Pohon, Serangga Raksasa Langka yang Hidup di Australia
Telur Lebih Sering Bergetar
Setelah penelitian dilakukan, peneliti mulai melihat perbedaan yang ditunjukkan oleh telur yang diteliti, lo.
Para peneliti menemukan bahwa telur yang lebih sering mendengar suara mink lebih sering bergetar di dalam inkubator dibandingkan dengan telur yang ada di kelompok kontrol yang tidak dikeluarkan dari inkubator sama sekali.
Uniknya, setelah telur menetas, telur dari dua kelompok ini menunjukkan perbedaan dalam pertumbuhannya, teman-teman.
Baca Juga: Bukan Laba-Laba Air, Hewan Ini Bernama Anggang-Anggang, Pernah Dengar?