Bobo.id - Setiap hewan punya caranya masing-masing untuk berkomunikasi satu sama lain. Misalnya seperti paus yang mengeluarkan suara keras di lautan untuk berkomunikasi dengan paus lainnya.
Ada juga burung yang berkicau dengan suaranya masing-masing untuk menarik perhatian burung lainnya. Selain itu, orangutan juga sudah terbukti akan berkomunikasi untuk memperingatkan sesamanya akan bahaya predator.
Biasanya, hewan akan berkomunikasi satu sama lain ketika melihat sesamanya terancam atau untuk menarik perhatian.
Namun sebuah penelitian menyebutkan kalau bayi burung sudah bisa saling berkomunikasi bahkan sejak mereka masih berada di dalam telur, lo.
Baca Juga: Termasuk Golongan Primata Kecil, Kenalan dengan Tamarin Pinche, yuk!
Penelitian Menggunakan Telur Burung Laut Berkaki Kuning
Untuk mengetahui bagaimana burung bisa berkomunikasi sejak masih di dalam telur, penelitian dilakukan menggunakan telur burung camar atau burung laut berkaki kuning atau Larus michahellis.
Telur burung camar ini dikumpulkan dari kelompok pembiakan yang ada di Pulau Salvora, Spanyol. Di sini tingkat perburuan oleh predator alaminya terus berubah, terutama dari karnivora kecil bernama mink.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membagi telur yang tadi sudah dikumpulkan menjadi enam kelompok di dalam inkubator, teman-teman, yaitu tiga kelompok eksperimen dan tiga kelompok kontrol.
Nah, dalam sehari peneliti akan melakukan percobaan sebanyak empat kali dengan cara mengambil dua telur yang sama dari tiga kelompok eksperimen dan meletakkannya dalam kotak kedap suara.
Saat telur berada dalam kotak kedap suara inilah peneliti akan memutarkan suara predator alami mereka di Pulau Salvora, lo, yaitu mink.
Sedangkan dua telur lainnya yang berasal dari kelompok kontrol juga diletakkan di kotak kedap suara, tapi tanpa adanya suara mink.
Setelah percobaan selesai dilakukan, telur kemudian dikembalikan ke inkubator masing-masing , berdampingan dengan telur yang tidak dikeluarkan sama sekali dari inkubator sampai penelitian selesai.
Baca Juga: Lobster Pohon, Serangga Raksasa Langka yang Hidup di Australia
Telur Lebih Sering Bergetar
Setelah penelitian dilakukan, peneliti mulai melihat perbedaan yang ditunjukkan oleh telur yang diteliti, lo.
Para peneliti menemukan bahwa telur yang lebih sering mendengar suara mink lebih sering bergetar di dalam inkubator dibandingkan dengan telur yang ada di kelompok kontrol yang tidak dikeluarkan dari inkubator sama sekali.
Uniknya, setelah telur menetas, telur dari dua kelompok ini menunjukkan perbedaan dalam pertumbuhannya, teman-teman.
Baca Juga: Bukan Laba-Laba Air, Hewan Ini Bernama Anggang-Anggang, Pernah Dengar?
Burung yang ada di grup eksperimen dan sering mendengar suara predator terlihat lebih pendiam dan lebih sering merunduk, lo.
Dua hal ini adalah perilaku defensif atau perlawanan yang biasa digunakan oleh burung laut saat mendapat peringatan akan adanya predator.
Selain itu, burung yang ada di kelompok eksperimen juga menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dan memiliki kaki yang lebih pendek, nih, teman-teman.
Baca Juga: Pengamatan Kera Barbary Remaja yang Dirawat Kelompok Lain Membantu Upaya Rehabilitasi
Bayi Burung dalam Telur Berkomunikasi Lewat Getaran
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan kalau burung-burung di kelompok eksperimen yang lebih sering mendengar suara predator lebih pandai merespons adanya bahaya dibandingkan bayi burung yang ada di kelompok kontrol.
Namun sel yang digunakan untuk produksi energi dan pertumbuhan bayi burung pada kelompok ini berkurang, teman-teman.
Selain itu, dari penelitian ini peneliti juga menemukan bahwa bayi burung yang masih berada dalam telur bisa saling berkomunikasi melalui getaran.
Getaran ini berguna untuk memperingatkan bayi burung lainnya yang ada di dalam telur bahwa ada bahaya yang mengancam di sekitar mereka, yaitu predator.
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!