Bobo.id - Pada Jumat, 26 Juli 2019 lalu, Gunung Tangkuban Parahu erupsi sekitar pukul 15.48 WIB.
Hal ini membuat terlontarnya kolom abu yang tingginya sekitar 200 meter dari atas puncak gunung.
Gunung Tangkuban Parahu ini merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Berbahaya bagi Kesehatannya, Hindari Berikan Bawang pada Kucing
Untungnya, tidak ada wisatawan ataupun warga setempat yang menjadi korban erupsi itu.
Selain menjadi tempat wisata, Gunung Tangkuban Parahu memiliki fakta-fakta lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah legenda tentang Sangkuriang.
Ini dia fakta-fakta Gunung Tangkuban Parahu yang mungkin belum teman-teman ketahui.
Baca Juga: Polusi Udara Semakin Parah, Lakukan 5 Tips Ini agar Tetap Sehat
1. Legenda Sangkuriang
Ksah Sangkuriang menjadi legenda yang mewarnai Gunung Tangkuban Parahu.
Tak hanya warga Sunda, legenda ini juga banyak diketahui oleh masyarakat daerah lain.
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu sering dikisahkan tentang Sangkuriang yang menendang kapal hingga terbalik dan menjadi gunung.
Baca Juga: Dibuat dari 6 Juta Ponsel Bekas, Ini Medali Olimpiade Tokyo 2020
Kisah bermula saat Sangkuriang menyukai ibunya sendiri setelah sekian tahun tak pernah lagi bertemu dengan sang ibu.
Dayang Sumbi yang tak bersedia dinikahi Sangkuriang, akhirnya membuat sebuah permintaan sebagai syarat.
Ia meminta Sangkuriang membuatkan perahu lengkap dengan danaunya dalam waktu semalam sebelum Matahari terbit.
Dengan bantuan jin, Sangkuriang hampir saja menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi.
Baca Juga: Suka Menyanyi? Yuk, Ikut Hidupkan Kembali Lagu-Lagu Anak dari Dendang Kencana!
Namun, Dayang Sumbi terus berdoa kepada sang kuasa. Akhirnya Matahari terbit lebih cepat dan Sangkuriang pun gagal.
Begitu marahnya hingga Sangkuriang menendang kapalnya yang kemudian terbalik dan menjadi Gunung Tangkuban Parahu.
2. “Perahu” Dilihat dari Bagian Selatan
Perahu terbalik dalam cerita Sangkuriang ini terlihat sebagai perahu jika dilihat dari sisi selatan.
Baca Juga: Banyak Orang Ingin Makan Makanan Manis saat Sedih, Apa Sebabnya?
Gunung Tangkuban Parahu terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.
Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan, tepatnya dari arah Lembang saja.
Sedangkan jika dilihat dari arah lain, tidak akan tampak seperti perahu terbalik, teman-teman.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Buku Cerita Anak Serial Dendang Kencana Resmi Diluncurkan
3. Memiliki Sembilan Kawah
Gunung Tangkuban Parahu memiliki pesona, berupa hadirnya sembilan kawah yang ada di wilayahnya.
Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman, dan Pangguyungan Badak.
Tiga kawah terbesar dengan diameter sekitar 500 meter menjadi tujuan utama wisata, yaitu Kawah Ratu, Domas, dan Upas.
Baca Juga: Yuk, Lakukan 7 Hal Ini Jika Ingin Tidur Nyenyak Selama di Pesawat!
Adanya gas beracun di Kawah Ratu dan Kawah Upas mengakibatkan keduanya tidak bisa dituruni sejak 1975 dan hanya Domas yang bisa dituruni.
Meski begitu, pemandangan kawah yang kadang berubah hijau ke biru terlihat menakjubkan.
4. Memiliki Riwayat Erupsi Purba
Tangkuban Parahu menyimpan sejarah letusan dahsyat. Tangkuban Parahu meletus hebat sekitar 40.000 tahun lalu.
Letusan ini menghasilkan aliran lava yang terutama mengalir ke arah timur laut dan menutupi area seluas 189 kilometer persegi.
Baca Juga: Mana yang Lebih Menyehatkan, Daging pada Dada atau Paha Ayam?
Tangkuban Parahu tumbuh dalam Kaldera Sunda 90.000 tahun lalu. Kaldera Sunda sendiri terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Sunda 105.000 tahun lalu.
Letusan itu menghasilkan endapan awan panas dengan volume 66 kilometer kubik dan menutupi area lebih dari 200 kilometer persegi.
Jejak kedahsyatan letusan Gunung Sunda purba ditunjukkan melalui singkapan endapan awan panas setebal lebih dari sepuluh meter.
Singkapan endapan awan panas ini berada di permukiman padat di Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, sekitar 7,5 kilometer dari Tangkuban Parahu.
Baca Juga: Selain Terlalu Banyak Makan, 7 Hal Ini Juga Bisa Sebabkan Obesitas
5. Habitat Flora dan Fauna
Gunung Tangkuban Parahu ditumbuhi beberapa jenis flora khas Sunda, teman-teman.
Misalnya puspa (Schima wallichii), pohon lemo yang bisa mengusir ular dan serangga, dan 12 macam pakis.
Fauna langka yang dilindungi juga hidup di sana, seperti elang jawa, macan tutul, dan macan kumbang.
Baca Juga: Suka Nasi Goreng? Coba 5 Jenis Nasi Goreng dari Berbagai Negara, yuk!
(Penulis: Nur Rohmi Aida)
Lihat video ini juga, yuk!