Bobo.id – Dalam kehidupan sehari-hari, teman-teman pasti menggunakan alat elektronik.
Apa yang terjadi dengan alat-alat itu bila sudah tidak digunakan lagi? Apa yang sebaiknya kita lakukan pada sampah elektronik?
Baca Juga: Bukan Hanya Plastik, Sampah Elektronik Juga Berbahaya, Lo!
Alat Elektronik di Sekitar Kita
Dalam sebuah rumah tangga, ada banyak alat elektronik yang digunakan.
Ada lampu untuk penerangan, lemari pendingin, pengatur suhu udara, alat pemasak nasi, televisi, radio, dan tentu saja gawai.
Alat-alat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Ada yang memang diperlukan ada juga yang dibeli hanya untuk kepuasan.
Baca Juga: Bakteri Ini Bisa Ubah Sampah Elektronik Jadi Emas
Perkembangan Teknologi yang Cepat
Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat.
Hanya dalam hitungan hari, sudah ada teknologi terbaru.
Akibatnya ada banyak orang yang membeli perangkat baru padahal yang lama belum rusak.
Tahukah teman-teman, ada cukup banyak orang yang memiliki gawai lebih dari 1, lo. Bagaimana denganmu?
Baca Juga: Sering Duduk di Toilet Terlalu Lama sambil Main Gadget? Ini Bahayanya
Sampah Elektronik
Ada saatnya kita harus mengganti peralatan elektronik yang rusak.
Banyak pula yang mengganti peralatan elektroniknya karena sudah bosan, atau ketinggalan zaman.
Alat yang lama, menjadi tidak berguna. Alat-alat itu akan menjadi sampah elektronik (e-waste).
Sampah elektronik itu jika tidak diolah dengan baik dapat berbahaya bagi lingkungan, teman-teman.
Baca Juga: Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Bahan Berbahaya dan Beracun
Beberapa sampah elektronik dapat didaur ulang.
Artinya mengolah kembali sampah itu menjadi barang baru.
Syaratnya komponen-komponen yang masih berguna sudah dipisahkan dari bahan beracun.
Sampah elektronik ada yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), antara lain merkuri, timbal, kadmium, dan arsenik.
Bahan berbahaya dan beracun ini dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca Juga: ATM Buku, Khusus untuk Setor Buku
Drop Box Sampah Elektronik
Di beberapa kota besar seperti Jakarta, ada kotak-kotak khusus (drop box) yang disiapkan untuk mengumpulkan sampah elektronik.
Kotak-kotak ini ditempatkan di beberapa tempat umum seperti halte bus Transjakarta, stasiun kereta api, dan kantor pemerintahan.
Nah, teman-teman dapat membuang sampah elektronik di tempat ini.
Apa di antara teman-teman ada yang pernah mencoba membuang sampah elektronik yang tidak terpakai di tempat itu?
Baca Juga: Wah, Kaleng yang Diremukkan saat Dibuang Justru Sulit Didaur Ulang, Apa Sebabnya, ya?
Yuk, lihat video ini juga!