Bobo.id - Teman-teman, gunung tertinggi di Pulau Sumatera baru saja mengalami erupsi, nih.
Gunung Kerinci di Jambi mengalami erupsi pada Rabu, 31 Juli 2019, tepatnya pukul 12.48 WIB, teman-teman.
Menurut keterangan dari Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi, Bapak Kasbani, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak Gunung Kerinci.
Kolom abu yang keluar ini berwarna kelabu dan intensitasnya sedang, kemudian arahnya kea rah timur laut dan timur. Sebenarnya, kolom abu itu apa, ya?
Apa Itu Kolom Abu?
Kolom abu ini adalah abu vulkanik dari erupsi gunung berapi, teman-teman. Kolom abu juga disebut dengan kolom erupsi, teman-teman.
Dalam kolom abu, terdapat asap vulkanik panas yang keluar saat gunung berapi erupsi atau meletus.
Asap ini membentuk kolom yang membumbung tinggi sejauh ratusan meter sampai puluhan kilometer di atas puncak gunung.
Baca Juga: Lava Gunung Berapi Sangat Panas, Mengapa Bagian Gunung yang Dilewati Lava Tidak Meleleh?
Bahkan, dalam sebuah erupsi gunung berapi yang berkekuatan besar, kolom abu bisa keluar setinggi 40 kilometer, teman-teman. Wah ini sampai menembus stratosfer di atmosfer Bumi, lo!
Tahukah kamu? Stratosfer yang terkena aerosol dari kolom abu ini bisa menyebabkan perubahan iklim jangka pendek, teman-teman. Seperti yang pernah terjadi saat letusan Gunung Tambora pada 1815.
Terbentuknya Kolom Abu
Kolom abu erupsi gunung berapi ini terbentuk dalam aktivitas vulkanik eksplosif, ketika konsentrasi bahan yang mudah berubah jadi gas dalam magma yang naik mengubahnya menjadi abu vulkanik halus dan batuan yang kasar.
Asap dan batuan ini dikelarkan dengan kecepatan ratusan meter per detik, makanya bisa membumbung sangat tinggi.
Tinggi Kolom Abu
Kolom abu ini akan berhenti naik ke udara ketika sudah mencapai ketinggian di mana udara di sekitar kolom abu tidak lebih padat dibandingkan kolom abu.
Namun, ada hal yang yang memengaruhi ketinggian kolom abu, misalnya diameter lubang erupsi tempat letusan terjadi, kandungan gas dalam magma, dan kecepatan kolom abu saat gunung berapi erupsi.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Warga Sekitar Diimbau Berhati-hati
Faktor eksternal juga bisa memengaruhi tinggi kolom abu, lo, misalnya angin yang bisa membatasi ketinggian kolom abu, dan suhu panas lokal di wilayah gunung berapi yang meletus.
Banyaknya faktor ini membuat erupsi setiap gunung berapi bisa mengeluarkan kolom abu dengan ketinggian yang berbeda-beda, teman-teman.
Ingin tahu serba-serbi abu vulkanik lainnya? Yuk, temukan pada artikel terkait di bawah!
Baca Juga: Bisakah Seluruh Sampah di Bumi Dihanguskan di Gunung Berapi?
Yuk, lihat video ini juga!