Hujan meteor Perseid sendiri berasal dari sisa-sisa debu atau puing-puing komet 109P/Swift-Tuttle.
Komet ini mengorbit Matahari sekitar 133 tahun sekali. Diameternya berukuran sekitar 26 kilometer.
Bagaimana Kita Bisa Mengamatinya?
Sebenarnya, hujan meteor Perseid ini sudah terjadi sejak 17 Juli lalu. Namun, fenomena langit ini akan mencapai puncaknya pada 13 Agustus dini hari.
Baca Juga: Sains Itu Menyenangkan, Belajar Kimia di BASF Kids' Lab, yuk!
Hujan meteor Perseid akan berakhir pada 24 Agustus 2019 nanti, teman-teman.
Pada puncaknya, kita bisa melihat 50 sampai 80 meteor per jamnya atau satu sampai dua meteor per menit.
Hujan meteor Perseid juga sebenarnya sudah bisa diamati sejak malam tiba.
Namun, waktu terbaik mengamatinya adalah pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat daerah masing-masing.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Khao San Road, Salah Satu Tempat Wisata di Thailand